Wonosobo – Kankemenag Kab. Wonosobo melalui seksi Pendidikan Madrasah (Penma) gelar Workshop EMIS (Education Management Information System) bagi operator EMIS Madrasah, pada hari Kamis, (11/5) di Dewani View Resto.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 45 Operator EMIS se Kabupaten Wonosobo dan dihadiri langsung oleh Kakankemenag Kab. Wonosobo serta narasumber Workshop dari tim EMIS Kanwil Kemenag Prov. Jateng.
Acara dibuka oleh Kakankemenag Kab. Wonosobo, Panut. Dalam sambutannya ia menegasan agar operator segera menginventarisasi data. Ia juga menjelaskan bahwa EMIS merupakan sistem manajemen data pendidikan Islam yang berperan dalam menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan program pendidikan Islam pada Kementerian Agama,
“Operator segera persiapkan data profile siswa. Lakukan iventarisasi data dengan cepat, tepat dan akurat karena EMIS ini nantinya sebagai data dasar profile siswa Madrasah,” kata Kakankemenag.
Ia juga beberkan terkait waktu-waktu mustajab untuk mengunggah/upload data EMIS untuk menghindari sistem crowded,
“Entri emis diwaktu-waktu mustajab yaitu dimalam hari. Jadi ketika yang lain sedang istirahat, operator EMIS bekerja unggah data-datanya. Input data EMIS pas kondisi sehat,” tambahnya.
Ia menegaskan agar seluruh data EMIS sudah terinput sebelum masa tenggang atau batas akhir upload EMIS, “EMIS segera dilaksanakan untuk dikerjakan. Maksimal 27 Juni sudah clear semua. Dalam laporan ketua panitia, Kasi Penma Mahbub, menyampaikan bahwa batas akhir upload data EMIS yaitu pada tanggal 30 Juni 2023 mendatang.
Usai laporan panitia dan sambutan pembuka oleh Kakankemenag, acara dilanjutkan dengan pendalaman materi oleh tim EMIS Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Muardhi dan Muhammad Asyiq, dengan materinya tentang pendataan EMIS Madrasah.
Muardhi menjelaskan dengan rinci tentang gambaran umum Project REP-MEQR (Project Realizing Education’s promise-Madrasah Education Quality Reform), komponen Project, anggaran dan capaian sub Komponen hingga kondisi pra EMIS 4.0,
“Perlu diketahui bapak ibu bahwa kondisi pra EMIS 4.0 diantaranya yaitu sistem yang masih terfragmentasi, proses masukan data yang tidak sesuai, selanjutnya sulitnya akses ke server EMIS bahkan hingga penggunaan data yang kurang optimal,” tandasnya.
Ia juga mengatakan bahwa tidak dipungkiri hingga saat ini masih ada complain terkait penggunaan server EMIS yang hanya dapat diakses dengan baik pada jam-jam tertentu. Dari complain tersebut akan segera dilakukan perbaikan infrastruktur.
“Untuk mencapai sempurna tentu diperlukan adanya perbaikan. Apalagi EMIS ini menjadi pusat DATA madrasah. EMIS 4.0 tidak dapat berdiri sendiri, EMIS 4.0 harus ber evolusi menuju platform ekosistem digital (smart madrasah digital platform),” pungkasnya.(Ps-ws/Sua)