Pelajari Tata Kelola Asrama Haji Batam, Kemenag Jateng Terapkan Pelayanan Prima dan Bersih pada Promosi dan Pengelolaan SDM

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batam (Humas) – Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi kebersihan lingkungan serta sistem pengelolaan Asrama Haji Batam . Hal ini disampaikan pada saat Studi Tiru Pengelolaan Keuangan dan Manajemen Asrama Haji, Jumat (13/10/2023). Dengan personil yang terbatas, namun kebersihan Asrama Haji tetap terjaga, sehingga memberikan kesan pelayanan yang prima.

‘’Satu gedung dikerjakan oleh tiga personil, mulai dari bersih-bersih di luar kamar maupun di dalam kamar,’’ ujar Sumartan, Supervisor Asrama Haji Batam.

Sedangkan pengelolaan secara rutin dilakukan oleh personel dari ASN dan PPPK. Karyawan ASN sebanyak empat orang. Sedangkan SDM lainnya outsourcing sebanyak 26 orang.

Rombongan dari Jawa Tengah pun berdecak kagum, dengan keterbatasan personil namun dapat terkelola dengan baik dan sangat bersih. Melalui kegiatan studi tiru tersebut, pengelolaan Asrama Haji di Jateng dapat mempelajari regulasi pengelolaan asrama Haji di Batam, baik di bidang promosi juga di bidang pengelolaan sumber daya manusia.

Di bawah kepemilikan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Sumartan menyampaikan di luar musim haji, Asrama Haji Batam disewakan untuk penginapan bagi publik. Dirinya juga menjelaskan, sejak dibangun tahun 2000 seluruh fasilitas di asrama dikenakan sewa. Pemberlakuan tarif pun seluruhnya telah diatur oleh regulasi BP Batam, sehingga seluruh pemasukan diharapkan bisa menambah PNPB.

Terdapat total 173 unit kamar dengan tarif yang ditawarkan Asrama Haji Batam mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 450.000 per malam. Seluruhnya dapat diakses di https://ameniti.bpbatam.go.id/asrama-haji-batam/.

Selain menyewakan kamar, di Asrama Haji Batam juga menyewakan aula representatif untuk kegiatan yang bersifat publik dengan kapasitas 500 orang. Aula tersebut dilengkapi dengan fasilitas 450 kursi, Air Conditioner (AC), akses internet Wifi dan parkir yang luas untuk kendaraan para tamu. Tarif yang ditawarkan pun hanya mulai dari Rp3 juta saja per 6 jam/ hari. Pemakaian lebih, penyewa hanya dikenakan 10% dari tarif per jamnya.

‘’Pemasukan terbesar di luar pelayanan jamaah haji adalah sewa untuk acara pernikahan. Saat ini hingga Maret 2024 sudah full booking pada hari Sabtu dan Minggu,’’ ujar Sumartan.

Selaras dengan hal tersebut maka Kemenag Jateng berkoitmen untuk terus melakukan promosi dan kegiatan transformasi digital dalam memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat pengguna jasa Asrama Haji di luar musim haji dan kepada jamaah pada musim haji. (PS/RK)