Kota Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Asisten Administrasi Setda Kota Pekaongan Agust Marhaendayana mengapresiasi pelaksanaan FGD Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah bagi Santri dan Masyarakat Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). Acara ini juga dihadiri Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuanggan syariah Kemenko Bidang Perekonomian RI Endiriyo dan sejumlah pejabat lainya. (Jum’at, 9 September 2022).
Menurut Agust forum ini dirasa paling tepat untuk membahas persoalan yang terjadi akhir-akhir ini. Terlebih, ada peluncuran Kapal Nelayan Bertenaga Surya, yang barangkali jika bisa diproduksi secara massal, maka bisa menjadi solusi bagi nelayan yang ada di Kota Pekalongan. Selain itu, ada pula penyerahan atau peresmian Kolam Biovlog dari KKP yang ditempatkan di Pondok Pesantren Al-Maliki. Dengan adanya Kolam Biovlog tersebut, harapannya para santri bisa berlatih budi daya ikan lele atau ikan air tawar lain, sehingga bisa menciptakan kemandirian pangan di lingkungan pondok.
Agust menjelaskan, hal ini tentu menjadi peluang besar yang saat ini dirasakan agar perekonomian itu bisa bergerak bangkit, terutama pada pesantren.
Sementara itu Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah pada Kemenko Bidang Perekonomian RI, Erdiriyo mengungkapkan bahwa, berbicara pemulihan ekonomi di era new normal, keberadaan pesantren layak untuk diperhitungkan.
“Pesantren sebagai sebuah institusi, memiliki potensi yang baik untuk dijadikan sebagai basis pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sebagai institusi budaya yang lahir dari prakarsa dan iniastif masyarakat, pesantren memiliki corak yang khas. Kekhasan itu terletak pada peran sentral kyai dan kedekatannya dengan masyarakat. Sebab, potensi masyarakat muslim di Indonesia ini 87 persen bahkan penduduk muslim sebanyak 240 juta atau 6x lipat dari penduduk negara tetangga seperti Malaysia.” tuturnya. (Tim/Ant/bd).