Pemalang – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang bersama Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pemalang menandatangani nota kesepahaman tentang Pelaksanaan Asimilasi Kerja Sosial bagi Warga Binaan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pemalang. Penandatanganan dilaksanakan di Rutan Pemalang pada hari Kamis (18/2).
Penandatanganan turut disaksikan oleh Kasi Bimas Islam Kankemenag, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kankemenag, Pejabat di lingkungan Rutan, dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan.
“Salah satu tugas dan fungsi Kementerian Agama adalah pelaksanaan pembinaan keagamaan dan pendidikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini ada hal yang sangat baik, sangat positif kerjasama ini dilakukan agar antara Rutan bersama Kemenag bisa bersama-sama menata pembangunan di bidang agama. Pendekatan agama merupakan satu keniscayaan, meskipun Indonesia bukan negara agama tapi menggunakan moral dan nilai agama sebagai satu prinsip dalam tindakan,” kata Kepala Kankemenag, Fahrur Rozi dalam sambutannya.
“Kepada rekan-rekan yang berkhidmah dalam rangka pembinaan mental, bisa bekerja secara baik dan memberikan manfaat bagi saudara-saudara kita yang butuh pembinaan. Kami berharap setelah penandatanganan MoU dilanjutkan dengan penyusunan jadwal, sasaran, dan materi. Semoga hubungan kerja dan pelaksanaan ke depan semakin baik,” harapnya.
Menurut penjelasan Karutan, Ary Nirwanto, tujuan utama diadakan penandatanganan ini adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses asimilasi WBP yang mempunyai pidana khusus. Sebagaimana diatur dalam Permenkumham Nomor 21 tahun 2016 tentang Perubahan atas Permenkumham Nomor 21 tahun 2013 tentang syarat dan tata cara pemberian remisi, asimilasi, cuti mengunjungi keluaga, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dan cuti bersyarat.
“Kerjasama ini mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi rutan dan khususnya narapidana khusus. Adanya pendekatan agama semoga mereka semakin menyadari saat kembali ke masyarakat. Semoga kerjasama ini ke depan semakin solid,” harapnya. (fi/rf)
