Kudus – Sebanyak 223 siswa siswi Madrasah NU Raudlatus Shibyan Peganjaran Bae terdiri dari lulusan RA sebanyak 82 siswa, MI sebanyak 50 siswa ,dan MTs sebanyak 91 siswa Roudlatus Shibyan Peganjaran Bae mengikuti Muwada’ah dan Akhirussanah yang dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2017 bertempat di Gedung Disbudpar kawedanan Kudus.
Kepala MTs Roudlatus Shibyan Abdul Hadi mewakili yayasan RA,MI dan MTs dalam sambutanya mengatakan yayasan Madrasah NU Roudlatus Shibyan mengelola 4 madrasah meliputi jenjang RA, MI, MTs dan MA ( pada jenjang MA tahun ini baru berjalan 2 tahun ). Dikatakanya yayasan Raudlatus Shibyan merupakan lembaga pendidikan islam yang mempunyai visi yaitu terwujudnya madrasah sebagai lembaga pendidikan islam yang mampu mewujudkan dan mengembangkan SDM ( Sumber Daya Manusia) yang berkwalitas di bidang IMTAQ dan IMTEK .Selanjutnya beliau mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas kerja samanya sehingga bisa menghantarkan putra putri kita menjadi anak yang sholeh sholehah dan mempunyai kopetensi di bidangnya. Di akhir sambutanya beliau mengharap kepada orang tua wali murid agar putra putrinya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Madrasah Raudlatus Shibyan. Dan lebih penting lagi peran orang tua agar bisa mengawasi dan mengarahkan putra putrinya agar menjadi putra putri yang berguna bagi bangsa dan agama.
Hadir kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Noor Badi dalam pengarahanya mengatakan bahwa” Pendidikan madrasah adalah lebih baik”. Itu semboyan kita . Dan Seiring dengan misi dan Visinya maka MTs Roudlatus Shibyan ke depan harus mampu memacu madrasahnya untuk bisa mengikuti UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) dan tidak lagi mengikuti UNPK (Ujian Nasional Pena Kertas) . Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional dikatakan bahwa dalam meningkatkan mutu pendidikan maka anak harus cerdas intelektual, cerdas emosional dan cerdas spiritual . Pada cerdas intelektual di Madrasah Raudlatul Shibyan adalah gudangnya dimana putra putrinya sudah mampu menguasai baik IMTAQ maupun IPTEK. Oleh karena itu madrasah ini harus dikembangkan dan dimanfaatkan melalui koordinasi kooordinasi, sehingga masyarakat tidak ragu lagi atas eksistensi yang dimiliki oleh Madrasah Raudlatus Shibyan. Dan mudah mudahan ke depan muncul generasi generasi yang handal dari madrasah ini. Selanjutnya dikatakan dalam meningkatkan mutu pendidikan selain harus cerdas intelektual juga harus mampu cerdas emosional yaitu dimana peserta didik mampu mengukur emosinya sendiri dan bisa mengetahui emosi orang lain. Sehingga dengan kecerdasan emosi ini anak anak bisa membangun interaksi dengan mengetahui emosinya sendiri tetapi harus mengetahui pula emosi orang lain.. Terkait dengan Standar Pendidikan Nasional beliau mengatakan bahwa di Madrasah Raudlatus Shibyan sudah sesuai dengan PP No 19 Tahun tahun 2005 dimana 8 standar pendidikan sudah terpenuhi yaitu standar isi, standar proses, standar kelulusan, standar pendidikan dan standar pendidikan, standar sarpras, standar pembiayaan, standar penelolaan dan standar penilaian. Di akhir sambutanya beliau mengatakan lulusan madrasah kalau disejajarkan dengan lulusan sekolah umum adalah sama, bahkan madrasah mempunyai keunggulan yaitu anak bisa membaca alqur’an, fiqih, aqidah akhlaq serta ihsan. Saat ini Pemerintah mulai memperhatikan pendidikan madrasah, oleh karena itu madrasah Raudlatus Shibyan harus mampu meningkatkan mutu pendidikan sehingga harapan pemerintah berhasil.(St.Zul/3m/bd)