Pengawas Madrasah Bangga Siswa MI Ikut Lestarikan Budaya Asli Indonesia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Minggu (11/9/2022) Mafruhatun selaku Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Semarang mengungkapkan rasa harunya atas prestasi yang berhasil diraih oleh siswa pada madrasah binaannya.

Hal ini ia sampaikan melalui pesan singkat kepada penulis, Minggu (11/9/2022). “Hari ini ada beberapa siswa dari beberapa madrasah di Kecamatan Ngaliyan berhasil membawa medali pada ajang Semarang Pencak Silat Open Championship (SPOC) Tingkat Nasional Tahun 2022 yang diselenggarakan di GOR (Gelanggang Olah Raga) USM (Universitas Semarang). Pertandingan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 9-11 September,” tuturnya.

“Kami memotivasi madrasah untuk mengikutsertakan siswanya dalam pertandingan tersebut, karena tujuan penyelenggaraannya sangatlah baik yaitu sebagai ajang pengembangan dan pembinaan atlet, ajang silaturahmi dan evaluasi, dan memberikan pengalaman bertanding dalam kejuaraan. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai sarana melestarikan budaya asli Indonesia,” ujarnya.

“Alhamdulillah Al Maliku Ajib Bilhaq siswa MI Baitul Huda Ngaliyan berhasil meraih juara 2 pada SPOC Tingkat Nasional tersebut,” terangnya.

“Semoga prestasi ini dapat memberikan motivasi kepada siswa lain dari madrasah setempat maupun madrasah lain, untuk mencintai seni bela diri tradisonal asli Indonesia. Kami selaku pengawas madrasah pun turut bangga, anak-anak ini tertarik dan mau melestarikan budaya asli negara kita, karena sungguh ironis di era transformasi teknologi digital informasi, budaya kita semakin terkikis oleh budaya bangsa lain. Kalau tidak kita mulai mengenalkannya melalui anak-anak usia dini, maka lama kelamanaan budaya kita akan punah,” ungkapnya.

Ia pun menginformasikan, selain siswa MI Baitul Huda, dalam gelaran tersebut siswa dari MI Islamiyah Podorejo dan MI Nurul Islam Ngaliyan juga berhasil meraih kejuaran.(Atun/NBA/bd)