Banjarnegara – Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berdiri pada 7 Rajab 1395 H / 26 Juli 1975 di Jakarta, bertepatan ketika bangsa Indonesia tengah berada pada fase kebangkitan kembali, setelah 30 tahun merdeka, di mana energi bangsa telah banyak terkuras dalam perjuangan politik kelompok dan kurang peduli terhadap masalah kesejahteraan rohani umat.
Sebagai pewaris tugas-tugas para Nabi (Warasatul Anbiya), mereka terpanggil untuk berperan aktif dalam membangun masyarakat melalui wadah MUI. Wadah ini menghimpun para ulama,zuama dan cendekiawan muslim Indonesia untuk menyatukan gerak dan langkah umat Islam Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bersama.
Tantangan global seperti kemajuan sains dan teknologi, budaya global, serta pendewaan kebendaan dan hawa nafsu bagi Umat Islam Indonesia perlu diwaspadai karena dapat melunturkan aspek religiusitas masyarakat serta meremehkan peran agama dalam kehidupan umat manusia.
Hal-hal tersebut disampaikan PJ Bupati Banjarnegara melalui Asisten II bidang ekonomi dan pembangunan Setda Kabupaten Banjarnegara Wawang A. Wahyudi pada Pengukuhan Dewan Pimpinan MUI kabupaten Banjarnegara masa khidmat tahun 2017-2022 hari ini (07/01) di Pendopo Dipayuda Adhigraha.
“Pemerintah Kabupaten Banjarnegara merasa senang dan berharap apa yang di amanahkan searah dengan tujuan pemerintah kabupaten pada bidang keagamaan khususnya Agama Islam dalam memajukan masyarakat yang berkualitasan dan religius” di akhir sambutannya.
Dewan Pimpinan dan seluruh penguruh di kukuhkan oleh Ketua MUI Provinsi Jawa Tengah KH. Ahmad Daroji, secara langsung. “Tidak ada ucapan selamat yang disampaikan saat pengukukan dilaksanakan, namun ucapan terima kasih karena mau diberi amanah yang notabene “tidak ada apa-apanya”, ungkapnya.
Ahmad Daroji berharap dengan mengukuhan ini, MUI kabupaten Banjarnegara bisa melaksanakan tugas-tugas utama kelembagaan dan bekerja optimal dalam memberi pelayanan keagamaan kepada masyarakat.
Salah satu rencana agenda adalah Pembinaan umat dan pemberdayaan ekonomi umat yang perlu di tingkatkan dengan porsi dari 87,2 umat Islam di Jawa Tengah, masih 20%nya masih di bawah garis kemiskinan.
Usai Pengukuhan di tutup dengan pengajian Akbar distrik Banjarnegara yang disampaikan KH. Ahmad Daroji juga. Pengukuhan dan pengajian akbar ini dihadiri seluruh pengurus MUI kabupaten Banjarnegara yang dikukuhan, jajaran forkominda, Ketua Ormas Islam baik NU,SI dan Muhammadiyah, tokoh masyarakat, Kepala MTs/SMP/SMA/SMK di Kabupaten Banjarnegara, Kemenag Kabupaten dan perwakilan Siswa SMA/SMK di Banjarnegara.(Nangim/Af)