Peningkatan Mutu Guru Madrasah yang Akomodatif terhadap Perkembangan Zaman

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mungkid – Salah satu Program Menteri Agama saat ini adalah kegiatan peningkatan mutu guru pada madrasah dengan menemukan sebuah strategi peningkatan kinerja guru, meningkatkan mutu pendidikan yang akomodatif terhadap perubahan dan perkembangan zaman. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kmenag Kab. Magelang Zainal Fatah saat menjadi Narasumber pada kegiatan Muyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bhs. Inggris, Kimia, Ekonomi dan Bimbingan Konseling di Aula MAN 1 Magelang dalam PKB guru MA tahun 2021, Rabu, (17/10/2021).

Untuk tantangan jangka pendek guru segera menyiapkan diri merubah pola pikir (mindset) untuk sanggup berkompetisi secara terbuka, selalu mencari informasi baru dan memperbaharui diri, baik pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja.

Zainal Fatah menegaskan Guru Madrasah diharapkan mempunyai kompetensi khususnya dibidangnya masing-masing oleh karena itu guru dan ASN dituntut harus menguasai kompetensi standar yang bersyarat, dan sebalikny guru atau ASN yang tidak memenuhi syarat kompetensi maka harus dipindahkan sesuai kompetensi yang dimilikinya.

Beberapa penunjang kompetensi bersyarat bagi guru tersebut menurut Zainal Fatah diantaranya, pertama; Mobilisasi, dengan pengertian tindakan pengerahan dan penggunaan secara maksimal Sumber Daya Guru di madrasah serta sarana dan prasarana yang telah dipersiapkan untuk mencapai tujuan pendidikan madrasah.Kedua, Kolaborasi yaitu bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen pembelajaran dan kependidikan yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima manfaat dari proses pendidikan.

Ketiga, Orkestrasi merupakan seni mengolah kemampuan dan sumber daya yang ada di madrasah sehingga dapat menajalankan proses pendidkan dan mencapai target pendidikan yang ditetapkan dilaksanakan oleh tim atau guru dan sivitas akademika di madrasah.

Keempat, Toleransi. Penanaman sikap dan nilai toleransi mampu membentuk pengetahuan anak didik akan keberagaman yang ada. Dengan mengajarkan hal tersebut, anak dapat mengetahui serta mengamalkan sikap dan nilai toleransi sedari dini

Kelima, Tradisi. Pendidikan Islam tetap berupaya mempertahankan berbagai tradisi-tradisi tertentu yang sebagiannya berimplikasi positif, meskipun sebagian lagi berimplikasi negatif bagi upaya memajukan pendidikan Islam di era modern.(yus/Sua)