Kudus (Humas) – Trilogi madrasah merupakan watak dasar yang harus di tanamkan oleh para siswa dan guru. Hal ini disampaikan oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad saat memberikan Pembinaan Peserta Didik Program Unggulan Tahfidzdan Riset di MAN 1 Kudus pada hari Minggu (30/07).
Adapaun trilogi madrasah tersebut yaitu pertama, Keislaman dan Kedindonesiaan. Disinilah terdapat dasar nilai keIslaman yaitu kesejukan dan kedamaian sebagaimana nama Islam itu sendiri. Kemudian ke Indonesiaan karena Islam tumbuh di Indonesia dengan dinamika yang sedemikian indah tanpa hiruk pikuk dan melahirkan semangat persaudaraan, gotong royong sebagai kekhasan bangsa Indonesia.
“Gotong royong dalam bahasa agama itu adalah ta’awun saling membantu saling menguatkan satu dengan yang lain. Ini yang harus terus di kembangkan karena ini watak dasar pendidikan agama kita,”kata Musta’in.
Selanjutnya, watak madrasah kedua yaitu keilmuan dan kemoderenan. Saat in Madrasah dan Pondok Pesantren terus mengembangkan dan mengelaborasi ilmu. “Dengan demikian, ilmu tidak hanya menjawab kebutuhan masa kini tapi juga menjawab tantangan masa depan.”lanjutnya.
Terakhir yaitu kemandirian dan keumatan. Ia berharap Madrasah dan pondok pesantren dapat menjaga marwah agama.
Di akhir ceramahnya, Musta’in mengajak untuk memastikan lembaga pendidikan agama menjadi tempat yang aman dan sehat bagi tumbuh kembangnya generasi-generasi muda dan calon-calon pemimpin masa depan.
“Saat ini masih kita dengar dibeberapa Lembaga pendidikan mendapatkan perlakuan yang tidak baik. Mereka tidak boleh terbebani persolan-persoalan apapun yang bentuknya berupa kekerasan, pelecehan, bullying, perundungan dan sebagainya yg membuat masa depan mereka terganggu, tugas kita para pengajar dan kita semua pelayan-pelayan di instansi pemerintah untuk memastikan ini dan untuk para siswa buatlah rencana sedetail mungkin, hal ini merupakan proses penting untuk menuju ke masa depan dan raih prestasi,” jelasnya. (D/Rf)