Pentingnya Pahami Siklus Haid dan Nifas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Dalam kegiatan Raker DWP Kota Semaranmg yang dilaksanakan di Gedung PKK Lantai 3, Selasa (14/3/2023), Elfi Mu’tashimah, Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kankemenag Kota Semarang yang juga anggota DWP, menyampaikan materi tentang Persiapan Menyambut Ramadhan.

Kepada peserta Raker, Elfi menyampaikan, perlu adanya persiapan khusus dalam menghadapi bulan Ramadhan, baik jasmani maupun rohani. “Menyambut bulan Ramadhan, sebagai umat muslim, kita harus mempersiapkan kesehatan jasmani dan juga rohani,” tuturnya.

“Jasmani, yaitu berupa kesehatan fisik atau badan kita. Agar sehat jasmani, tentunya selama menjalankan puasa harus memperhatikan asupan untuk tubuh, menjaga kebersihan lingkungan dan juga diri, termasuk alat reproduksi wanita,” ujarnya.

Menurutnya, wanita harus memahami siklus haid dan nifas, agar tidak salah dalam menghitung hutang puasa Ramadhan. “Konsep fikih tentang haid dan nifas menurut sebagian besar ulama, haid adalah keluarnya darah dari rahim wanita pada waktu-waktu tertentu yang bukan karena disebabkan oleh suatu penyakit (dalam keadaan sehat) atau tidak adanya proses persalinan, dimana keluarnya darah itu merupakan sunatullah yang ditetapkan oleh Allah kepada seoarang wanita. Minimal sehari semalam, dan maksimal 15 hari, ” terangnya.

“Sedangkan nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan. Minimal sehari semalam, dan maksimal selama 60 hari,” imbuhnya.

“Apabila lebih dari batas haid dan nifas masih saja ada darah yang keluar dari rahim wanita, maka itu dihukumi sebagai penyakit atau istihadhah, tetap wajib ibadah mahdhoh, salat, puasa, dan ibadah-ibadah lainnya,” ungkapnya.

Peserta kegiatan nampak antusias mendengarkan penjelasan Elfi, dan banyak pula yang bertanya kepadanya terkait haid, nifas, dan istihadhah.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Elfi juga menjelaskan secara singkat tentang tips menjaga keluarga sakinah.(Elfi/NBA/bd)