Di masa Pandemi Covid-19 di akhir-akhir ini yang semakin meningkat Presiden RI memberlakukan PPKM Darurat mulai tanggal 3 hingga 20 Juli 2021, dengan itulah Menteri Agama mengeluarkan SE nomor 17 Tahun 2021 yang isinya antara lain: meniadakan takbir keliling, shalat Idul Adha di rumah ibadah atau tanah lapang dan menyembelih hewan qurban tidak ditanggal 10 Dzulhijjah. Disitulah peran penyuluh sangat dibutuhkan dalam rangka sosialisasi, memonitoring dan melaporkan segala kejadian yang berkaitan dengan SE-17 tersebut baik secara tertulis kepada atasan maupun melalui pemberitaan.
Dengan diberlakukannya PPKM Darurat tersebut dirasa bisa mengurangi jumlah terpaparnya covid-19, maka pemerintah memberlakukan penambahan masa PPKM hingga tanggal 2 Agustus 2021 mendatang. Penambahan masa PPKM tak pelak membuat masyarakat sedikit bergejolak. Peran penyuluh dibutuhkan untuk meredam gejolak yang ada di masyarakat melalui dakwah melalui media social dan media lainnya.
Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan penyuluh dalam menulis berita, maka di Kementerian Agama Kabupaten Boyolali pada hari Rabu(28/07) pukul 13.00 WIB mengadakan pembinaan melalui Zoom Meeting tentang bagaimana menulis berita yang baik. Dalam acara tersebut dikuti 100 peserta dari penyuluh PNS dan Non PNS.
Plt. Kankemenag Drs. H. Muh Mu’alim, M.PdI. menekankan dalam sambutannya bahwa Penyuluh harus tetap mensosialisasikan 5M plus 1D, yaitu memakai masker, sering mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilisasi serta memperbanyak do’a selama pandemic masih berlangsung.
“Tetap sosialisasikan 5M plus 1D sesuai dengan arahan gus Menteri melalui Surat Edaran yang telah diterbitkan, mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilisasi serta memperbanyak do’a” Kata Mu’alim. Acara pembinaan tersebut disampaikan oleh Zakiy Imama selaku PIC berita Kankemenag Kab. Boyolali, beliau menyampaikan tentang 5W dan 1 H ( who, what, whe, where, why dan how), Judul, teras, dan tubuh berita yang baik dan benar, sehingga berita itu akan lebih menarik dan dapat menjadi konsumen para pembacanya. Acara tersebut berlangsung selama 120 menit dan dimoderatori oleh Zulfanah Diana selaku Humas Kemenag Kab. Boyolali. Adapun Ketua Pokjaluh Kabupaten Boyolali Slamet Arifin, memberikan strategi alur penyampaikan berita agar berita cepat, tepat sasaran dan tidak dilang ditengah jalan. (SA/Jaim)