Penyuluh Harus Kritis Sikapi Berita Hoax Pada Masyarakat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab.Pekalongan- Belakangan ini, maraknya pemberitaan bohong (hoax) yang merebak di internet harus disikapi dengan kritis. Berita hoax yang belakangan makin banyak tersebar baik di media sosial maupun situs website, perlu upaya kritis masyarakat untuk menggunakan media serupa guna menetralisir pemberitaan bohong tersebut. Isinya, tentu terkait pemberitaan yang benar dan menginspirasi dengan sumber yang akurat.

Hal itu sempat disinggung dalam acara gelar apel pagi rutinitas yang dilaksanakan di instansi sebelum melaksanakan pekerjaan kantor dimulai, seperti saat ini Selasa (31/01/2017) , pada kesempatan apel pagi ini Sujud Kasi Penyelenggara Syari’ah mengatakan pada seluruh pegawai yang mengikuti apel pagi dikatakan bahwa sebagai seorang Aparatur Sipil Negara tentunya jangan sampai ketinggalan informasi apalagi penyuluh Kemenag seharusnya bisa diikut sertakan pada kegiatan pelatihan informasi teknologi atau biasa bermedia sosial, fenomena media sosial yang sekarang digandrungi semua kalangan, yang juga bisa dijadikan sarana dakwah Islam.

Penyuluh meski ikut aktif memberikan masukan positif dengan memposting berita dan informasi yang memiliki kejelasan sumber dari ulama terdahulu.

Pelatihan pelatihan yang di latar belakangi oleh fenomena media sosial bertujuan untuk mendorong penyuluh – penyuluh yang ada di lingkungan Kankemenag agar mampu menggerakan gagasan melalui media sosial, sehingga dapat menularkan kepada masyarakat , supaya masyarakat cerdas serta beretika saat bermedia sosial dan mampu menenggelamkan berita bohong yang beredar membuat kegaduhan di masyarakat umum, “ungkapnya.

Aparatur Sipil Negara Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan haruslah bisa menjadi contoh  sebagai institusi yang bebas dari hoax, sebagai pengayom menjaga toleransi kebinekaan kerukunan umat beragama pada masyarakat. (hufron/rf).