Banjarnegra – Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Mandiraja , Yani Itsnawati, S.Ag. mengadakan kunjungan silaturahmi dan sosialisasi Gerakan 5 M ditemani salah seorang Penyuluh Agama Islaam Non PNS, Imammudn, S.Sos, ke rumah Suryono Sujari, salah seorang tokoh penganut Aliran Kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa di Desa Somawangi, Kecamatan Mandiraja. (16/2)
Suryono Sujari merupakan generasi ke-3 biasa memimpin kegiatan- kegiatan peribadatan Paguyuban Budaya Bangsa. Diantaranya peribadatan yang beliau pimpin adalah ibadah malam Setu Manis ( Sabtu Legi ) di Balai Pertemuan Sasmito Bawono Somawangi, Slametan kematian, perkawinan adat dan puncaknya pada peringatan 1 Sura. Peringatan 1 Sura diperingati sebagai hari raya sebelum pandemi mewabah biasanya dirayakan secara meriah dan besar-besaran dengan tanggapan wayang kulit semalam suntuk.
Aliran ini lahir pada tahun 1917 oleh Ki Hadi Kusomo dari Rembang selanjutnya berkembang sampai di Kecamatan Mandiraja yang berpusat di Desa Somawangi, penganutnya berasal dari Desa Somawangi, Kaliwungu, Danaraja, Parakan dan Tanjunganom.
Yani Itsnawati, mengatakan bahwa tujuan kunjungan kepada aliran yang secara nasional berpusat di Wonokriyo, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen ini untuk mensosialisasikan pencecahan penularan Covid-19 dengan gerakan 5M dan pendataan.
“Selain itu yang terpenting dari silaturahmi ini adalah menjalin persaudaraan sesama anggota bangsa Indonesia (ukhuwah wathaniyah) sehingga terwujud kerukunan antar umat beragama serta bersinergi menjaga keamanan demi tercapainya Indonesia aman dan damai,” terangnya.
Kepala KUA Kecamatan Mandiraja, Mohamad Zayin Bunani S.Ag selalu berpesan para Penyuluh Agama Islam di Wilayah Kecamatan Mandiraja untuk menjadi pelopor “Indonesia Rukun”. Karena kerukunan umat beragama sebagai slah satu modal bangsa ini untuk maju. Tanpa kerukunan, akan sukar menggapai cita-cita besar bangsa sejajar dengan bangsa yang lain.
Sementara itu, Suryono Sujari mengucapkan terima kasih atas kunjungan tersebut. “Saya berjanji akan selalu menjaga kerukunan dan hidup berdampingan secara harmonis dengan masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat Indonesia yang lebih luas walaupun berbeda keyakinan,” tambahnya. (yn/ak/rf)