Surakarta (Humas) – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, melalui Bimas Kristen mengadakan kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama Kristen Tahun 2023 dengan mengusung tema “Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat”. Kegiatan pembinaan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 08-09 Juni 2023 di Zest Hotel Parang Raja. Diikuti oleh 22 peserta, antara lain perwakilan dari Penyuluh Agama Kristen Non PNS di lingkungan Bimas Kristen se-Jawa Tengah.
Kegiatan pembinaan penyuluh ini bertujuan untuk membakar semangat pelayanan para peserta dalam layanannya kepada umat di wilayahnya masing-masing. Selain itu juga meningkatkan kualitas dan wawasan yang moderat bagi penyuluh agama Kristen di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Bimas Kristen Kanwil Kemenag Prov. Jateng berharap bahwa pelayanan penyuluh dapat dikenal oleh masyarakat dengan baik dan bersahabat.
Dalam hal urusan keagamaan, penyuluh agama Kristen merupakan ujung tombak yang tajam, yang diyakini dapat membantu Kementerian Agama untuk membina dan melayani umat di lapangan dimana umat berhadapan dengan masyarakat majemuk.
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama Kristen Tahun 2023 secara resmi pada hari Kamis (08/06/2023).
Dalam kegiatan ini Kakanwil memberikan pembinaan kepada penyuluh dengan materi penguatan moderasi beragama melalui Gerakan Merah Marun (Menyemai Ramah untuk Masyarakat Rukun). Kakanwil memberikan ilustrasi tentang sebuah pohon yang berakar kuat, batang pohon yang kokoh dan berdedaunan rimbun, itulah moderasi beragama yang menghasilkan kerukunan umat dalam masyarakat baik internal maupun eksternal.
“Ibarat Pohon berakar tiga (sisi kanan, sisi tengah, sisi kiri) yang menopang batang tegak ke atas memiliki empat dahan yang kuat, itulah moderasi beragama yang menghasilkan kerukunan”, terang Kakanwil.
Sebelum menyampaikan pembinaan secara luas, Kakanwil memberikan apresisi kepada para peseta kegiatan.
“Teman-teman penyuluh ini hebat, sudah bekerja di lapangan dengan semangat dan sampai berdarah-darah” ungkap Kakanwil.
Kegiatan pembinaan penyuluh ini dapat menjadi moment evaluasi bagi kinerja penyuluh dan review pelayanan penyuluh yang sudah terlaksana serta dapat menyusun rencana apa yang harus dilakukan kedepannya.
Kakanwil pun menerangkan secara rinci tentang indikator Moderat yang menghasilkan kerukunan yang harus dimiliki oleh penyuluh agama, diantaranya Komitmen Kebangsaan, Anti Kekerasan, Toleransi dan Penerimaan terhadap Kearifan Lokal.
“Bila anda berbicara agama, secara bersamaan berbicara tentang kerukunan. Jika bukan, maka itu bukan ajaran yang benar.” Pesan Kakanwil untuk para peserta. (KR/RM/PS/RF)