081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Peragaan Penyaliban Yesus Oleh Para Siswa SD, SMP Maria Mewarnai Jumat Agung di Cilacap

Cilacap – Salah satu even mengesankan yang selalu mewarnai perayaan Jumat Agung adalah peragaan penyaliban Yesus. Di Kapel De Mazenod Cilacap, peragaan penyaliban Yesus dilaksanakan oleh para siswa SD dan SMP Maria Cilacap pada pukul 10 pagi. Di waktu yang sama, tepatnya di Gereja Paroki Santo Stefanus, penyaliban Yesus diperagakan anak-anak SD dan SMP Pius.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, melalui Penyelenggara Katolik, Yusup Adi Prajoko mengatakan, bahwa Jumat Agung adalah perayaan pengenangan misteri sengsara dan wafatnya Yesus.

“Pada hari ini seluruh umat katolik diajak untuk bertobat melalui tindakan pantang dan puasa. Pada hari ini tidak ada perayaan ekaristi, melainkan ibadat, karena pada hari ini tidak ada peristiwa konsekrasi. Pada Jumat Agung ini justru Yesus sendiri yang dikorbankan sebagai penyelamat manusia,”katanya.

Perayaan Jumat Agung biasanya dilaksanakan pada pukul 15.00. Namun ada beberapa Gereja melakukannya pada pukul 14.00 dengan tujuan tepat pukul 15.00 berlangsung prosesi pembacaan Sabda Allah dimana Yesus wafat di salib.

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perayaan Jumat Agung ini; Altar yang kosong, tanpa hiasan, melambangkan kesedihan dan kedukaan Gereja. Tidak ada nyanyian pembuka dan penutup, bunyi lonceng atau alat-alat musik lain. Kemudian, tidak ada tanda salib. Upacara Jumat Agung tidak diawali atau diakhiri dengan tanda salib, karena salib Kristus telah nyata hadir dan dihadapkan kepada seluruh umat.

Pada awal upacara, imam menghormati altar dengan cara merebahkan diri di depannya, seluruh umat juga hendaknya menundukkan diri dengan khidmat. Hal ini melambangkan bukan hanya sekedar penghormatan, melainkan juga pernyataan kefanaan manusia. Doa umat meriah. Setelah korban Yesus terlaksana di salib, dan dalam kepercayaan mendalam bahwa Allah Bapa telah menerima korban itu dan karenanya mengembalikan manusia pada diri-Nya. inilah saatnya Gereja mendoakan hal-hal penting untuk Gereja dan dunia.

Sebagai puncak liturgi Jumat Agung ditandai dengan penghormatan Salib Suci. Kain selubung salib dibuka perlahan-lahan. Pembukaan ini mau menunjukkan beberapa makna, pertama menunjukkan Sang Penyelamat, yaitu Yesus Kristus. Umat hendaknya bersyukur karena memiliki penyelamat yang demikian hebat. Kedua, membuka kembali penghalang antara manusia dan Allah, yaitu dosa. Korban Kristus bermakna penebusan, karena Ia mendamaikan kembali relasi kita dengan Allah yang rusak karena dosa. Ketiga, membuka selubung penderitaan dan kematian. Salib dan penderitaan manusiawi kita memiliki sisi penebusan jika dilalui dengan setia dan berpegang teguh pada kehendak Allah.(On/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Terkait

𝗦𝗲𝗻𝗮𝗺 𝗦𝗲𝗵𝗮𝘁, 𝗘𝘅𝗽𝗼 𝗨𝗠𝗞𝗠 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹, 𝗣𝗶𝗷𝗮𝘁 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗦𝗲𝗿𝘃𝗶𝗰𝗲 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗗𝗼𝗻𝗼𝗿 𝗗𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗗𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗹𝗮𝘆𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗿𝘁𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗣𝗿𝗼𝗱𝘂𝗸 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀 𝗠𝗲𝗿𝗶𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗴𝗶𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗥𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮 𝗠𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗶 𝗛𝗔𝗕 𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗸𝗲-𝟳𝟳

𝗣𝗷 𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗔𝗽𝗿𝗲𝘀𝗶𝗮𝘀𝗶 𝗞𝗮𝗻𝗸𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗦𝗮𝘁𝗸𝗲𝗿 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶𝗮𝗻 𝗟𝗮𝗽𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗴𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗻𝗱𝗮𝗵𝗮𝗿𝗮 𝗧𝗿𝗶𝘄𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗜𝗜𝗜 𝗧𝗮𝗵𝘂𝗻 𝟮𝟬𝟮𝟮

Skip to content