Banjarnegara – Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Batur ikut serta dalam acara sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan kesehatan reproduksi yang diadakan Pemerintah Desa Batur, Kamis (21/10). Hal ini dilakukan mengingat masih tingginya angka pernikahan dini di kabupaten Banjarnegara.
Acara ini diselenggarakan di gedung olahraga desa Batur. Diikuti oleh 91 peserta yang berasal dari kalangan remaja yang diwakili siswa dan siswi MTs Muhamadiyah Batur, SMP 1 Batur dan SMA 1 Batur. Dan dari kalangan ormas adalah pimpinan cabang Aisyiah Batur, pimpinan cabang Nasyiatul Aisyiah Batur, KOKAM Batur. Ada juga dari Komunitas Pecinta Alam Batur KBP (Komunitas Bukit Petarangan) Banjarnegara, serta masyarakat desa Batur yang diambil dari perwakilan tiap-tiap dusun.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Desa Batur, Ahmad Fauzi yang sekaligus membuka acara tersebut. Ahmad Fauzi menyampaikan pentingnya pencegahan pernikahan dini di warga masyarakat Batur.
“Pernikahan dini ini amat rentan menyebabkan stunting, pernikahan dini juga merupakan hal yang menyebabkan masa bermain anak berkurang, oleh karenanya pernikahan dini harus dicegah bersama-sama,” terangnya.
Dalam acara tersebut didatangkan tiga pemateri yaitu Penyuluh Agama Islam kecamatan Batur, Agus Salam Arif Zaini, Pegawai Puskesmas Kecamatan Batur, Yuliantika Salbiah, dan dari Balai Penyuluhan Keluarga Berencana( BPKB) kecamatan Batur, Destie NL Vitiana.
Agus Salam selaku Penyuluh Agama Islam menyampaikan batasan usia yang ideal dalam pernikahan mempengaruhi kualitas dalam keluarga. “Pernikahan pada usia matang merupakan salah satu faktor yang dapat menghasilkan keluarga berkualitas yang pada akhirnya dapat mencetak generasi yang berkualitas,” terangnya.
Salah satu audiens dari Komunitas Bukit Petarangan Banjarnegara yaitu Romadhon merespon positif dengan adanya acara ini. “Kalau menurut saya pribadi acara ini sangat bagus, edukasi dini untuk anak-anak zaman sekarang,” tandasnya. (as/ak/rf)