Cilacap – Aparatur pemerintah merupakan abdi negera sekaligus abdi masyarakat. Karenanya, sebagai abdi harus memiliki budi pekerti yang luhur. Sebaik apapun aturan yang dibuat, jika pribadi aparaturnya tidak baik maka akan sia-sia. Untuk menjadi pribadi yang luhur, seseorang harus berpedoman kepada Al Qur’an.
Al Qur’an merupakan pedoman umat Islam yang menggunakan bahasa dan sastra Arab tingkat tinggi. Karenanya tidak mudah untuk memahami arti dan maknanya bahkan oleh bangsa Arab sekalipun. Karenanya, usaha untuk membaca Al Qur’an harus terus ditingkatkan.
Demikian disampaikan Kakankemenag Kakankemenag Kab Cilacap melalui Kasi Bimas Islam, Aziz Muslim sesaat mejelang pembukaan Sima’an dan Khotmil Qur’an dalam rangka Hari Jadi ke-162 Kabupaten Cilacap, Selasa (30/3) di Masjid Agung Darussalam.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Kemenag tersebut dibuka oleh Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji kemudian digelar serentak di empat tempat. Hadir seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Cilacap beserta Forkopimda. Untuk menyemarakkan, kegiatan ini melibatkan 60 hafidz (penghafal pria) dan hafidzoh (wanita) dari seluruh penjuru Kabupaten Cilacap.
Dikatakan dalam sambutannya selaku ketua panitia, bahwa Sima’an Qur’an di lingkungan pemerintah memiliki peran yang sangat strategis. Hal ini sangat sesuai dengan program reformasi birokrasi dan revolusi mental.
Bupati mengajak seluruh aparatur di pemerintahannya untuk selalu berpegang pada Al Qur’an. Tujuannya agar amanah yang diberikan oleh rakyat dapat dilaksanakan dengan baik. Sehingga apa yang menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara dapat terwujud.
“Mari kita tingkatkan pemahaman Al Qur’an melalui kegiatan sima’an. Sebagai sumber keberkahan dalam hidup, sudah seharusnya kita selalu berusaha untuk memahami dan mempedomaninya dalam kehidupan nyata sehari-hari. Dengan demikian kita secara otomatis merevolusi mental kita menuju pribadi yang terbaik. Sehingga seluruh program pembangunan dapat berjalan lancar dan sukses,”Katanya.(On/bd)