Semarang – Dewasa ini pemikiran Kartini untuk memajukan kaumnya utamanya di bidang pendidikan sudah dapat terlihat dan dapat dirasakan hasilnya. Perempuan masa kini sudah menduduki posisi dan berperan di berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor pendidikan.
Sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan rasa terima kasih atas peran dan tugasnya sebagai seorang pendidik, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Semarang memberikan tanda kasih kepada 13 guru RA Perwanida Kota Semarang. Penghargaan diserahkan bertepatan dengan peringatan Hari Kartini DWP Kemenag Kota Semarang di aula setempat, Kamis (20/04).
Tanda kasih yang diserahkan oleh Ketua DWP Kanwil Kemenag Jateng Fatimah Farhani, diterimakan kepada Guru RA Perwanida 02 Banyumanik (Prihatin Wiryani, Erlangga Dewi, Suharningsih, Ismiyati), RA Perwanida 03 Pedurungan (Siti Mujiyah, Faizah, Pudji Lestari, Siti Sholikhah, Siti Zumrotun) dan RA Perwanida 04 Tembalang (Sulistyowati, Ita Asmi Agustina, Maghfiroh dan Dina Qayima).
Ketua DWP Kemenag Kota Semarang Khotijah Habib menyampaikan terimakasih kepada seluruh guru RA Perwanida di bawah naungan Yayasan Dharma Perwanida Kota Semarang yang dikelola oleh DWP Kemenag Kota Semarang. “Pemberian ini sebagai bentuk terima kasih kami atas pengabdian para guru dalam mendidik anak-anak bangsa. Mereka tak kenal lelah dan begitu bersemangat meski hanya mendapatkan honor tak seberapa,” ujar Khotijah.
Sekretaris DWP Kemenag Kota Semarang Hanum menjelaskan, saat ini RA Perwanida 02 Banyumanik, 03 Pedurungan dan 04 Tembalang yang semuanya berlokasi di lingkungan KUA, mempunyai siswa sebanyak 171 siswa, terdiri dari RA Perwanida 02 (59 siswa), RA Perwanida 03 (59 siswa) dan RA Perwanida 04 (53 siswa).
“Ketiga lembaga tersebut di bawah asuhan 13 guru, yang mayoritas belum menerima TPG. Disamping ketiga RA Perwanida, DWP Kemenag Kota Semarang juga mengelola Taman Pendidikan AlQur’an (TPQ) Perwanida. Tidak berlebihan kiranya, jika merekalah Kartini-Kartini yang mewarisi semangat juang R.A. Kartini dalam rangka memajukan pendidikan anak usia dini,” pungkas Hanum.(ch)