PATI – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Pati melalui seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) melakukan pembinaan karom karu & bimtek aplikasi ‘Saudi Visa Bio’ guna memudahkan jemaah haji untuk mengurus visa. Bertempat di Aula PLHUT kantor setempat, Senin, (27/3)
Bimtek ini dihadiri oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan, PPIH kloter Kab. Pati yang terdiri dari TPHI, TPIHI dan TKHI dan KBIHU se-kabupaten Pati.
Kepala Kantor Kemenag (KaKankemenag) Pati Ali Arifin membuka kegiatan tersebut secara resmi, didampingi Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Abdul Hamid sebagai nara sumber.
Pada arahannya, Ali Arifin mengutarakan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk sosialisasi aplikasi Saudi Visa Bio dalam pengurusan visa Jemaah, selain itu juga untuk mencerdaskan Karu dan Karom serta membentuk karakter atau pribadi yang ikhlas dalam melayani jemaah haji.
“Setiap permasalahan yang dihadapi pada saat menjalankan ibadah haji harus dihadapi dengan kepala dingin dan ikhlas. Jangan mendahulukan emosi sehingga akan menimbulkan masalah baru diantara jemaah haji,” tegas KaKankemenag.
Ia mengimbau agar Karu dan Karom dapat menjaga emosi dengan terus berdoa kepada Allah SWT meminta petunjuk akan masalah yang sedang dihadapi karena karu dan karom memiliki tanggung jawab akan kelangsungan hidup jemaah haji.
Ia berharap adanya keseriusan, keikhlasan dan niat dari para peserta sebagai pembimbing haji di masing-masing kecamatan dalam rangka memudahkan jamaah haji, khususnya dalam proses pembuatan visa haji.
“Karena ini sesuatu yang baru bagi masyarakat, maka saya berharap kegiatan ini bisa diikuti dengan serius,” jelasnya.
Harapan KaKankemenag, pada kesempatan yang singkat ini bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga bisa menjadi bekal untuk memberikan pemahaman kepada jemaah,” ujar Ali.
Pada kesempatan tersebut, Kasi PHU Abdul Hamid sebagai nara sumber menjelaskan terkait teknis pemberangkatan Jemaah haji tahun 2023 meliputi jadwal, apa yang harus dipersiapkan serta simulasi aplikasi Saudi Visa Bio.
Hamid mengatakan, aplikasi Saudi Visa Bio sudah menjadi kesepakatan antara Kemenag dengan pihak otoritas Arab Saudi untuk memudahkan jemaah haji dalam membuat visa, tanpa perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi atau penerbitan visa di Indonesia.
Secara teknis, katanya, aplikasi ini dapat merekam biometrik jemaah haji sebagai syarat penerbitan visa.
Saat jemaah belum melakukan perekaman, akan terkonfirmasi pada sistem MoFA (The Ministry of Foreign Affairs/Kementerian Luar Negeri) saat dilakukan proses Fill Mofa Form (FMF).
Jika terkendala saat melakukan perekaman karena kondisi tertentu, maka harus menyertakan Surat Keterangan Dokter yang kemudian di-upload pada Aplikasi Saudi Visa Bio.
“Bagi jemaah haji lanjut usia (lansia) di atas 80 tahun tidak diharuskan untuk melakukan rekam biometrik,” katanya.
Sedangkan pengguna di bawah usia tersebut wajib memiliki akun dengan satu email dan satu nomor handphone pribadi dengan maksimal perekaman 1-5 data biometrik.
Aplikasi Saudi Visa Bio juga telah bisa diunduh melalui Google Playstore dan App Store. Handphone dengan spesifikasi terbaru akan semakin mempercepat proses perekaman.
Di akhir sosialisasi, Kasi PHU beserta jajaran staf memandu secara langsung dalam praktek penggunaan aplikasi Saudi Visa Bio tersebut.(at/Sua)