Cilacap – Jumlah perolehan darah dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-72 meningkat menjadi 24 kantong dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar di angka 18 kantong. Padahal secara riil perhitungan banyak peserta yang belum bisa donor karena sebelumnya telah donor di tempat lain.
Selain terganjal karena belum memenuhi waktu minimal, masih terdapat beberapa peserta yang tidak dapat donor darah. Di antaranya karena sedang datang bulan, sedang mengonsumsi obat, berat badan dan tinggi tidak seimbang, hemoglobin kurang, tensi darah tidak normal bahkan adapula yang karena takut. Namun ternyata faktor tersebut tidak berpengaruh kepada penurunan perolehan malah justru naik.
Ketua Panitia Donor darah, Kholis Sosiawanto mengucapkan terima kasih kepada pihak PMI yang telah bekerja sama dengan baik. Dan kepada para pedonor dia memberikan apresiasi atas partisipasinya walaupun beberapa di antara mereka datang dari jauh.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun menjadi pedonor pertama yang diambil darahnya. Sebelumnya dia merasa kurang percaya diri karena kondisinya tidak 100% fit. Ternyata setelah diuji sampel darah memenuhi syarat dan tensinya pun normal.
Usai mendonorkan darahnya, dia mengungkapkan rasa syukurnya karena telah berhasil memberikan sedekah yang sangat berarti bagi keselamatan orang lain. Menurutnya, bagi siapapun yang ingin bersdekah tidak ada alasan karena miskin. Karena sedekah tidak hanya berarti uang atau makanan, tetapi juga bisa berbentuk lain seperti darah yang dimiliki.
Kepada seluruh aparaturnya, sebelumnya dia berpesan agar dapat mengabdikan seluruh kemampuannya kepada negara dan bangsa. Dicontohkan dengan donor darah misalnya, aparatur negara memberikan layanan sosial kepada masyarakat. Hal tersebut dikatakan sebagai nilai layanan plus yang dapat menambah nilai tersendiri terkait kepribadian.(On/bd)