Brebes – Kepala kantor Kemenag Brebes dan rombongan bersilahturahim sekaligus monitoring dalam rangka Peringatan HAB ke-76 ke Pondok Pesantren Ekowisata pertama di Brebes, yaitu Ponpes Mubarokul Ulum (Islamic boarding School) di Jlan Sukasih No. 8 Desa Penanggapan Kec. Banjarharjo Selasa, 04/01/2022,
Rombongan terdiri atas Kepala Kantor, Kasi PD. Pontren, Pengurus UPZ dan Ketua Dharma Wanita HJ. Umi Nurhidayah Fajarin dan Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kankemenag Brebes.
Rombongan diterima langsung oleh pengasuh Ponpes Dzulfither SBA, S. Pd. Selaku Direktur Ekonomi Ponpes Mubarokul Ulum (Islamic Boarding School) atau yang biasa dipanggil Gus Fit.
Kepala Kantor berpesan kepada Gus Fit, agar kedepanya pesantren dapat melengkapi dengan pendidikan kesetaran baik wustho (setingkat SMP) maupun Ulya (Setara SMA) dan bahkan Mahad Aly
“Agar pesantren melibatkan masyarakat sekitar dalam peringatan hari-hari besar keislaman seperti Maulid, Isramiraj dan peringatan hari besar islam lainya, sehingga masyarakat tercerahkan dan terdidik serta merasa memiliki terhadap pesantren,” harap Fajarin.
“Kedepan Pesantren Mubarokul Ulum menjadi pesantren yang ramah anak serta pesantren yang terus menerus mengajarkan moderasi beragama bagi seluruh santri dan pengasuhnya sehingga alumni-alumni dapat menjadi alumni yang berfikir moderat, toleran atas perbedaan yang ada dimasyarakat sehingga lebih siap dalam mengarungi kehidupan,” tambahnya
Selain silahturahim dengan pengasuh ponpes, dalam rangka peringatan HAB ke-76 , Kepala dan Ketua Dharma wanita Persatuan Kemenag Brebes didukung oleh UPZ Kemenag Brebes berbagi kebahagian dengan para santri ponpes yang kurang beruntung berupa bantuan uang tunai dan hijab, yang diserahklan langsung kepada Gus Fit, yang disaksikan baik oleh santri putra maupun santri putri.
Acara dilanjutkan dengan tur ke seluruh sudut pesantren dan Gus fit membawa rombongan ke Ekowisata yang dimiliki pesantren Mubarokul Ulum, dalam kesempatan tersebut beliau menjalaskan maksud dan tujuan mendirikan ekowisata adalah guna kemandirian ekonomi pesantren dan meningkatkan fasilitas pesantren.
“Kami mengarap ekowisata yang tujuan awalnya diperuntukan bagi para santri untuk memberikan suasana tenang dalam rangka proses pembelajaran di pesantren dan menghafal Al quran, serta ketika para wali santri datang sekaligus bisa memberikan rasa nyaman dalam melayani, kebetulan lokasinya cukup eksotis dan mempunyai view yang mengesankan atau Alhamdulillah bisa dikatakan indah, dengan desakan dari masyarakat dan para pengunjung pesantren agar di buka untuk umum, inilah yang mengilhami kami untuk berbenah diri dan menyiapkan apa yang menjadi harapan masyarakat luas, dan Insya Allah semua penghasilan yang di dapat akan digunakan sebagai penopang dalam pembangunan sarana prasarana pesantren dan oprasional pesantren, serta kedepannya kami lebih banyak dapat mengakomodir santri yang kurang beruntung/mampu,” jelas Gus Fit.
“Alhamdullilah pesantren ekowisata ini sudah menghasilkan dana perhari kurang lebih 20 Juta jika dikalikan dalam sebulan kira-kira 700 – 800 Juta rupiah, dan kami berupaya memberdayakan masyarakat sekitar pesantren untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” disampaikan Gus Fit ketika di desak memberikan gambaran perolehan pendapatan dari Unit Usaha Pesantrennya.(Hid/Sua).