Plh Sekjen Kemenag RI Suyitno, Sampaikan Inovasi Perkuat Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Solo (Humas) – Intoleransi merupakan bibit dari tumbuhnya radikalisme yang akan mengganggu stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, diperlukan strategi untuk memperkuat moderasi beragama sebagai upaya menjaga keutuhan Indonesia.

Plh Sekjen Kementerian Agama RI Amin Suyitno mengatakan, diperlukan beberapa inovasi untuk memperkuat moderasi beragama di tengah masyarakat Indonesia yang menganut bermacam agama. “Ada banyak inovasi untuk memperkuat moderasi beragama agar kerukunan umat beragama bisa diciptakan,” kata Suyitno pada kegiatan Diskusi Membangun Lingkungan Perguruan Tinggi Aman dari Radikalisme, di Hotel Alana Solo, Kamis (27/6/2024).

Menurut Suyitno, penguatan moderasi beragama bisa diterapkan dengan berbagai inovasi. Suyitno menyebutkan, kegiatan olahraga bisa memperkuat hubungan persaudaraan antar masyarakat dari berbagai pemeluk agama.

“Misalnya, kita adakan nonton bareng sepakbola dari teman-teman yang berbeda agama. Ini akan memperkuat interaksi dan hubungan antar saudara-saudara lintas agama,” kata Suyitno.

Kedua, penguatan moderasi beragama bisa dilakukan dengan cara mengadakan festival musik yang positif. Suyitno tidak setuju bahwa musik itu diklaim haram. “Tergantung musik itu digunakan untuk apa? Kalau untuk berdakwah ya bahkan berpahala. Kecuali musik menyebabkan kemadaratan. Ini bagaimana dua mata pisau. Kalau digunakan untuk membunuh orang maka berdosa. Namun kalau digunakan untuk memasak, maka akan mendatangkan manfaat,” kata Suyitno.

Inovasi berikutnya, lanjut Suyitno, yaitu penguatan moderasi beragama dengan mengadakan festival film pendek. Menurut Suyitno, film adalah media yang efektif untuk mengkampanyekan moderasi beragama. “Kita bisa membuat lomba film pendek bertemakan moderasi beragama. Ini akan lebih menyentuh masyarakat,” katanya.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah Musta’in Ahmad dan Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang Muchamad Thoha. Turut bertindak sebagai narasumber, Inspektur IV Kemendikbud Subiyantoro, dan Kabid Perl Aprt Gakum BNPT Suroyo. – iq/at