Ponpes Darussalam Selangkah Maju, Ujian Kesetaraan dengan Digitalisasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Brebes – Rabu, (10/05/2023) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes bersama TIM melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) Pelaksanaan Ujian Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPs) Tingkat Wustha Tahun Pelajaran 2022/2023. Di hari  ketiga di Pondok Pesantren Darussalam Desa Jatibarang Kidul Kec. Jatibarang Kabupaten Brebes

Dikuti oleh 67 Peserta yang dibagi dalam 2 dua sesi, sesi 1 sebanyak 33 orang dan sesi 2 sebanyak 34 peserta. Pada Tahun Pelajaran tahun ini, ujian dimulai dari tanggal (08-13/05/2023) di lembaga masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan jenjang Ula mulai tanggal (22- 27/05/ 2023). Mata pelajaran yang diujikan meliputi mata pelajaran umum dan Dirosah Islamiyah.

Fajarin selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes mengatakan pelaksanaan ujian PKPPs mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI nomor 285 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah.

“Ujian kesetaraan pada Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh PKPPs merupakan penilaian hasil belajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dengan tujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran,” terang Ustad Ghufur sebagai ketua Pelaksana Ujian kesetaraan di Ponpes Darussalam.

“Tahun ini untuk pelaksanaan ujian secara digital dengan memanfaatkan Hp dengan system android, sehinga peserta tidak perlu membawa alat tulis cukupnya HP android, hal ini dilaksanakan karena kebutuhan yang mendesak dan ketidak tersedianya Laboratorium Komputer,” tambah Ghofur.

Menanggapi pelaksanaan ujian kesetaraan dengan HP berbasis android, H. Fajarin memberikan apresiasi atas pengunaan peralatan tersebut, Beliau mengungkapkan bahwa Ponpes Darussalam selangkah lebih maju dalam  beradaptasi dengan perkembangan jaman.

“Penyelenggaraan Ujian Sekolah Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKKPs) dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui standar penilaian hasil belajar dan memberikan kemerdekaan belajar dalam menilai hasil belajar yang dilakukan oleh satuan pendidikan secara optimal bagi pendidik dalam bentuk penyelenggaraan ujian sekolah,” imbuhnya.

Fajarin menjelaskan kegiatan monitoring ini selain untuk melihat secara langsung pelaksanaan ujian sekolah juga untuk memberikan motivasi dan dukungan moral kepada Santri yang sedang mengikuti ujian agar tetap semangat, berhati-hati, dan teliti dalam memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan soal yang ada.

“Dukungan moral bagi santri  yang mengikuti ujian PKPPs sangat perlu sehingga santri dapat termotivasi dalam mengerjakan soal dengan baik, tertib, lancar dan pastinya dengan harapan bisa meraih hasil yang maksimal,” pungkasnya penuh harap.(hid/Sua).