Ponpes Miliki Potensi Entaskan Kemiskinan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Senin (17/10/2022) Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Semarang mengadakan silaturahmi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang, di Hotel Dafam.

Dalam silaturahmi tersebut, keduanya sepakat akan menggelar program santri entrepreneur, yang bertujuan bukan hanya melahirkan santri yang pandai di bidang agama, tetapi juga santri yang mampu mandiri secara ekonomi sesuai minat dan bakatnya.

Arnaz Agung Adrarasmara selaku Ketua Baznas Kota Semarang menyampaikan, siap berkolaborasi dengan FKPP Kota Semarang untuk menumbuhkan semangat santri entrepreneur dan bermental mandiri.

Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan harapan, selepas menempuh pendidikan di Pondok Pesantren, santri menjadi insan yang kreatif dan inovatif, sehingga mampu mandiri yang akan berdampak pada pengentasan kemiskinan.

Ia pun menyampaikan pula akan menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Semarang atau Muslim Trade Center (MTC).

Gayung bersambut, tutur Gus Samsudin selaku Ketua FKPP Kota Semarang. Ia menuturkan, telah lama memiliki harapan agar santri tidak hanya piawai dalam bidang agama, tetapi juga mampu mandiri secara ekonomi. “Program ini akan memberikan peluang bagi santri untuk bisa hidup mandiri. Pesantren di Kota Semarang memiliki potensi yang besar. Dari jumlah pondok pesantren yang terdaftar di Kemenag misalnya, saat ini ada 257 pesantren dengan jumlah santri sekitar 15.000 orang,” ujarnya.

“Kita respon bareng-bareng yang tentunya hal itu membuat santri bisa lebih berdikari dan lebih mandiri. Harapan kita mereka juga kreatif dan inovatif dalam menghadapi era yang saat ini,” imbuhnya.

Gus Samsudin mengatakan, dahulu kesannya santri, ketika pulang dari pondok hanya bisa memimpin doa atau wirid saja, tetapi dalam hal ekonomi, mereka tidak punya keahlian apa-apa. “Inilah yang nanti kita coba untuk jalankan dengan baik. Dari pondok pesantren ini akan menelurkan santri yang bukan hanya piawai menjadi imam salat, memimpin doa dan wirid, tetapi juga membentuk santri entrepreneur yang bisa mandiri dalam ekonomi dengan keahlian yang dimiliki,” terangnya.

Gus Samsudin menyampaikan, dengan berkolaborasi bersama Baznas, Kadin, maupun lembaga lain, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar pelatihan bagi santri. “Lewat berapa momen yang bisa kita ciptakan, seperti dalam waktu dekat ini ada Hari Santri Nasional, kita manfaatkan momen tersebut dengan membuat kegiatan yang produktif untuk santri,” katanya.(Tantowi/NBA/bd)