Semarang (Humas) – Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, Musyawarah Guru Mapel Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) SMK se – Jateng gelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan In House Training Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Jumat (29/7).
MGMP PAI harus mampu melakukan terobosan-terobosan dalam rangka menguatkan eksistensinya di tengah dinamika dunia pendidikan yang bergerak cepat. Eksistensi MGMP PAI menjadi salah satu modal sosial penting dalam mendorong meningkatkan kompetensi para pendidik. Tak terkecuali, kemampuan MGMP PAI untuk melakukan pendekatan kepada segenap pemegang kebijakan di setiap instansi yang memiliki irisan atau kepentingan yang sama. Forum MGMP diikuti oleh Guru yang berstatus PNS maupun Non PNS.
Sebagaimana diketahui bahwa MGMP dibentuk sebagai sarana untuk pengembangan diri bagi pendidik dimana kesatuan dan kesamaan bidang studi yang diampu dapat saling dikomunikasikan baik berupa pengalaman, teknik pengajaran, maupun informasi terbaru terkait perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang yang relevan. Dengan fungsi tersebut, maka keberadaan MGMP dipandang perlu bukan saja keberadaaanya dan diakui secara formal tetapi juga yang penting adalah berjalan dengan baik dan optimal. Sehingga para pendidik terus tercerahkan dan dapat melakukan perubahan-perubahan yang berarti sebagai lokomotif penggerak perubahan di tempat tugasnya masing-masing.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sejak tahun ajaran 2021/2022.
“Kementerian Agama sampai saat ini belum mengeluarkan juklak -juknis IKM secara resmi untuk semua jenjang, namun sekarang ini yang yang melakukan uji coba implementasi Kurikulum Merdeka itu baru piloting project. Sambil menunggu kita mencoba lakukan adaptasi dengan cara mandiri. Apapun kurikulumnya tetap pada upaya peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam,” kata Kabid PAI Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Imam Buchori dihadapan para pengurus MGMP PAI SMK se – Jawa Tengah saat membuka rakor.
“Saya juga mengapresiasi kepada MGMP dan AGPAI dengan segala kekuatan diseluruh jenjang, prestasinya cukup membanggakan bisa menjadi contoh bagi provinsi lain. Ada beberapa provinsi yang ingin melakukan studi banding ke Jawa Tengah. Namun jangan puas diri, kita tetap terus meningkatkan mutu dan kembangkan kreativitas untuk kemajuan PAI di Jawa Tengah,” tambahnya.
Lebih Lanjut, Ketua MGMP SMK Jateng, Kuntoro berpesan kepada pengurus MGMP Kab/kota untuk lebih meningkatkan kualitas Pendidikan, karena guru PAI merupakan ujung tombak membentuk karakters siswa.
“Mari kita lebih meningkatkan kualitas pribadi kita selaku pengurus maupun selaku guru agama jangan sampe di daerah dengan mapel – mapel umum kita ketinggalan. Karena bagaimana pun guru agama merupakan ujung tombaknya karakter terutama di profil pelajar Pancasila, yang pertama itu iman dan takwa hal ini yang harus kita kedepankan jangan sampe Masjid atau musola yang di sekolah kosong tidak ada jemaahnya padahal pulangnya sampe jam 4, seharusnya setiap sholat harus berjamaah di sekolah dan berharap pengurus MGMP PAI dan AGPAI terus solid, kreatif dan amanah,” ungkapnya. (d/rf)