Pati (Humas) – Dalam rangka melaksanakan program kerja tahun anggaran 2023 Bimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Prov. Jateng menyelenggarakan rapat koordinasi Pembinaan dan Penyelenggaraan Sippa Dhamma Samajja di Kabupaten Pati. Kegiatan ini dilaksanakan di Vihara Asoka Maura Plaosan, Sabtu, (11/2).
Sippa Dhamma Samajja merupakan kegiatan lomba yang berhubungan dengan pengetahuan dan pemahaman ajaran agama Buddha. Terdiri dari lomba menyanyi lagu rohani Buddha, pelafalan kitab suci, cerdas cermat, pidato Buddhis, gambar bercerita dan cerita Buddhis dengan peserta berasal dari siswa tingkat SD, SMP, SMA dan SMK dan dilaksanakan setiap 2 (dua) tahun sekali pada tingkat Nasional.
Pada kesempatan ini pembinaan dirangkai dengan penyelenggaraan seleksi Sippa Dhamma Samajja Kabupaten Pati, diikuti oleh sekitar 100 peserta terdiri dari 70 peserta seleksi berasal dari siswa/siswi beragama Buddha jenjang SD, SMP, SMA, SMK di Kabupaten Pati dan 30 guru pendamping. Kegiatan ini turut dihadiri Ahmad Syaiku Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama Kab. Pati, Penyuluh Agama Buddha PNS, serta Korwil Pendidikan Kecamatan Gunungwungkal Pati.
Dalam sambutanya, Karbono selaku Kabid Pembimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah mengajak kepada seluruh yang hadir untuk melakukan yang terbaik pada seleksi ini, mengingat setelah seleksi tingkat kabupaten akan berlaga kembali di tingkat provinsi pada bulan April dan di tingkat Nasional pada bulan Juni mendatang.
“Tampilkan yang terbaik hari ini dan berani kreatif. Sukses adalah untuk orang yang berani kreatif, karena kreatifitas akan menentukan kesuksesan masa depan kita,” tambahnya.
“Sebagian besar guru agama Buddha yang tersebar di seluruh Indonesia berasal dari Jawa Tengah. Dedikasi guru-guru dari Jawa Tengah sangat luar biasa, maka tepat kiranya jika pada tahun ini kita sama-sama menunjukan bahwa Jawa Tengah mampu menjadi yang terbaik pada ajang Sippa Dhamma Samajja IX Tahun 2023,” pungkasnya.
Di akhir sambutannya Karbono berpesan dengan menyampaikan kata mutiara dari presiden pertama Republik Indonesia untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit, jikapun jatuh maka akan jatuh diantara bintang-bintang.(Sua/Rf)