081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Rapatkan Barisan demi Suksesnya Pembangunan Nasional

Semarang – Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-108 yang dilaksanakan di Halaman Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Jumat (20/05). Kegiatan ini dapat diambil saripatinya dalam rangka menegakkan dan menperkokoh tekad kita bersama bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini menjadi harga mati untuk rakyat indonesia.

Dengan tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter”, sesungguhnya negara kita dapat maju dengan pemuda-pemuda harapan Bangsa yang berkarakter yang akan membawa bangsa ini lebih mandiri.

Dalam amanah Menteri Komunikasi dan Informatika yang dibacakan oleh Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Sholikhin selaku pembina Upacara Hari Kebangkitan Nasional, bahwa untuk membangun NKRI, dari Sabang sampai Merauke terdiri dari 17.508 pulau dengan jumlah penduduk mencapai 254,9 juta jiwa, dengan 1.331 suku bangsa dengan 746 bahasa daerah, serta dengan pantai yang panjang mencapai 99,093 kilometer persegi.

“Tidaklah mudah untuk menjaga ini semua, maka kami tekankan untuk menjaga keutuhan NKRI kita tidak selangkahpun surut untuk mempertahankannya,” tegasnya.

Dia juga menekankan tentang pentingnya karakter pemuda sekarang sangat-sangatlah dibutuhkan, tidak hanya slogan saja.

“Pemuda sekarang ini yang akan menentukan masa depan bangsa, dan dipundak merekalah bangsa ini akan maju dan berkembang, pemuda sekarang ini merupakan fundamental dari negara untuk dapat bekerja dan bekerja untuk dapat menguasai dari segala bidang dan berkarakter,” ucapnya.

Sholikhin juga mencontohkan slogan Presiden kita yang pertama Ir. Bungkarno yaitu “holobis kuntul baris” dan mencontohkan slogan Presiden kita yang ke empat Gus Dur “begitu aja kok repot”.

“Sehingga kita dapat membangun NKRI ini selalu mengutamakan kebersamaan dengan berdemokrasi dari segala aspek dan unsur untuk menjadikan negara yang maju dan berkarakter,” tambahnya.

Mengakhiri, Beliau mengatakan bahwa Kementerian Agama harus dapat mempelopori dan memberi warna untuk membangun bangsa kita yang berkembang, maju dan berkarakter, sebab Kementerian Agama mempunyai 5 budaya kerja yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan. Maka dengan lima budaya kerja ini kita akan dapat mempelopori untuk membangun bangsa yang berkarakter. (bd/gt)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content