KAB.PEKALONGAN,- Ribuan anak-anak RA/TA/BA se-Kab. Pekalongan mengikuti peragaan manasik haji anak usia dini yang berlangsung di Lapangan Kompleks Islamic Kab. Pekalongan yang berlokasi di Capgawen Kedungwuni, Ahad (06/11/2022). Kegiatan tersebut bagian upaya meningkatkan syiar Agama Islam sekaligus membentuk generasi penerus yang shaleh-shalehah.
Kegiatan diselenggarakan Kelompok Kerja Kepala RA (KKRA) Kab. Pekalongan tersebut dibuka Kasi Pendidikan Madrasah Drs. H. Busaeri, MH mewakili Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan
H. Busaeri mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut. Menurut beliau, menjadi harapan semua pihak agar para penerus generasi muda di Kota santri menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah, serta memiliki sumber daya manusia yang cerdas.
“Untuk mewujudkan cita cita kota santri yang agamis, maka Pekalongan membutuhkan masyarakat dengan kemampuan intelektual tinggi diimbangi kecerdasan spiritual dan emosional yang tangguh pula,” ujarnya.
Berkaitan dengan pembangunan di bidang agama, kata H. Busaeri, maka upaya diarahkan pada peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu dapat dilakukan melalui program peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran dan nilai-nilai agama, baik melalui lembaga-lembaga formal dan non formal.
“Kita yakini bahwa agama memiliki peran utama dan strategis sebagai panduan etika, dan landasan moral yang menjiwai kehidupan masyarakat,” katanya.
Adapun salah satu upaya mengenalkan sekaligus memberikan pembelajaran, pemahaman serta pengamalan ajaran Agama Islam kepada anak-anak adalah melalui kegiatan peragaan manasik haji.
“Kegiatan manasik haji bagi anak usia dini, merupakan salah satu upaya dasar dalam rangka pembelajaran Rukun Islam yang ke-5. Kegiatan ini akan memberikan dampak psikologis yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak., dimana pendidikan anak usia dini adalah pendidikan pada masa usia keemasan yang merupakan pendidikan fundamental, artinya memberikan penanaman karakter dalam pembentukan kepribadian anak menuju generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia pada usia dini,” terangnya.
Hal yang tidak kalah penting dalam memberi pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama kepada anak-anak, adalah tentang tata cara ritual keagamaan yang dapat diaplikasikan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten seperti membaca Al-Quran, menghafal Al-Quran, salat, puasa, sedekah yang wajib diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini.
“Untuk itu kepada para pembimbing dan para guru anak-anak kita, kami menitipkan tunas bangsa ini, calon generasi muda Pekalongan, untuk diberi pemahaman yang mendalam dari proses manasik dan ilmu pengetahuan lainya, agar mereka anak-anak menjadi cerdas dalam berbagai hal, menjadi generasi yang selamat dunia dan selamat di akherat,” tuturnya.*
Kegiatan ini diikuti seluruh 109 RA/TA/BA yang ada di Kabupaten Pekalongan. (KDR/MTB/bd)