Semarang—Mukhlis Abdillah, Kepala Kankemenag Kota Semarang menghimbau kepada sekolah untuk melakukan pengawasan dan pendampingan kegiatan Rohis, hal ini disampaikannya pada kegiatan peresmian Masjid At Taqwa, Jumat (14/1) yang berlokasi di SMAN 4 Kota Semarang.
Kegiatan ini diikuti oleh keluarga besar SMAN 4 Kota Semarang, wali murid, Komite dan mantan keluarga SMAN 4 Kota Semarang.
Hadir pula Wagub Jateng, Kepala Cabang Disdik Wilayah I Prov. Jateng, Muspika setempat, pengawas pendidikan tingkat SMA, SMK dan PAI se Kota Semarang.
Fenomena saat ini, banyak terjadi perpecahan justru berawal dari tempat ibadah. Hal ini bisa terjadi karena adanya sekelompok orang atau oknum dimana memiliki persepsi yang keliru tentang beragama dan disampaikan kepada jamaahnya melalui tempat ibadah. “Yang salah cara beragamanya bukan agamanya,” tandas Mukhlis.
Dijelaskan oleh Mukhlis bahwa agama seharusnya membawa pada kedamaian, tempat ibadah seharusnya juga menjadi tempat untuk menebarkan kebaikan dan mempersatukan umat. “Jika setelah melalukan ibadah di suatu tempat ibadah kok malah menimbulkan kebencian kepada orang lain atau golongan lain, maka perlu dipertanyakan apakah sudah benar dalam menjalankan ibadahnya, karena seharusnya beragama itu menumbuhkan kedamaian dan persaudaraan atau persatuan satu dengan lainnya,” ucap Mukhlis.
Generasi muda menjadi sasaran empuk bagi kaum radikal dan ektrimisme, oleh karenanya peran orang tua dan dunia pendidikan sangatlah diperlukan guna memberikan bekal mental spiritual kepada generasi penerus bangsa, sehingga mereka mampu memilih dan memilah hal-hal yang baik atau sesuatu yang sebaiknya dihindari atau bahkan ditinggalkan.
Menurut Mukhlis, kegiatan Rohis di sekolah sangat rawan dimasuki paham radikalisme dan ekstrimisme, untuk itu Mukhlis menghimbau agar pihak sekolah berperan aktif dalam melakukan pengawasan dan pendampingan kegiatan rohani di sekolah, guna mencegah masuknya paham-paham yang dapat memecah belah persatuan. “Kegiatan Rohis di SMAN 4 mohon selalu dipantau dan didampingi agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai-nilai keislaman pada umumnya,” pesan Mukhlis kepada peserta kegiatan.–NBA/bd