Wonogiri – Di awal bulan agustus, sekaligus menyambut HUT RI ke-73 KUA Kecamatan Giriwoyo bekerjasama dengan DMI, IPHI, MUI dan BADKO menyelenggarakan Pengajian Akbar Jum’at Kliwon, Jum’at (03/08) bertempat Lapang Desa Guwo Tirto Kecamatan Giriwoyo, yang di ikuti ribuan umat muslim di wilayah kecamatan Giriwoyo dengan menghadirkan Mubaligh adalah Ustadz. Mahroji Khudori dari Majelis Sehat Yogyakarta.
Acara syi’ar tersebut tersebut merupakan inisiatif KUA Kecamatan Giriwoyo yang di dukung oleh ormas Islam di wilayah tersebut, dan di adakan rutin menggunakan hitungan pasaran jawa yaitu setiap Jum’at Kliwon.
Kepala KUA Giriwoyo, Zaenal Arifin menyampaikan bahwa bahwa salah satu tujuan pengajian tersebut adalah untuk syiar Islam, membangun silaturohmi antar ormas Islam dan umat muslim serta menambah wawasan keagamaan masyarakat muslim utamanya yang ada di pelosok kecamatan yang berbatasan dengan pacitan Jawa Timur tersebut.
Momentum peringatan HUT RI ke-73 bagi umat muslim di Giriwoyo di gunakan untuk syiar dan mengadakan keagamaan pengajian akbar, alhamdulillah sekitar 5000 jamaah hadir dan antusis mengikuti acara tersebut.
“Alhamdulillah jamaah dengan semangat mengikuti kegiatan tersebut, semoga mampu menjadi ajang ukhuwah islamiyah dan sekaligus merekatkan persatuan dan kesatuan di wilayah perbatasan jateng jatim tersebut,” jelas Zaenal.
pengajian ini berfungsi sebagai ajang silaturahmi sekaligus sebaga wahana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Semoga dengan kegiatan ini menambah ilmu agama serta sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi umat Islam di Kecamatan Giriwoyo serta meningkatkan kualitas beragama dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” harap Kepala KUA.
Dalam paparannya Ustadz. Mahroji Khudori dari Majelis Sehat Yogyakarta menyampaikan bahwa kehidupan adalah nasehat, tiap kejadian adalah nasehat, dan apapun yang Allah berikan dalam tiap kesempatannya adalah nasehat, hikmah pengajaran itu akan kita dapatkan bagi orang orang yang mau mendengar dan memahami rahasia di tiap kejadian.
Untuk itu menurutnya di antara sekian manusia yang pintar adalah mereka yang menyiapkan bekal menuju kematian, untuk mendapatkan nikmat kubur maka perlu persiapan amal di antaranya amaliyah dan istiqomah sholat tahajud, membaca Al Qur’an, memperbanyak shodaqoh dan menguatkan silaturahmi.
“Perbanyak ibadah, silaturahmi dan rasa syukur kepada Allah insallah hidup akan bahagia, apalagi di era yang serba cangkih seperti ini, pegang teguh iman dan taqwa insallah hidup selamat dunia dan akhirat,” tegasnya. (Mursyid-Heri/Wul)