Cilacap – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, Minggu (14/05) MI Ma’arif Tritih Kulon menggelar pengajian dan khatmil Qur’an. Pengajian diisi oleh Suroso mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Magelang sebagai penceramah. Sedangkan khataman Qur’an diikuti sebanyak 30 peserta dari kelas empat.
Sebelum melaksanakan khataman, para peserta terlebih dahulu dikukuhkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun didampingi Kepala Madrasah, Ny Siti Zubaidiyah Jamun. Pengukuhan dilakukan dengan mengalungkan sorban kepada peserta.
“Kepada anak-anaku yang telah khatam Qur’an saya ucapkan selamat. Semoga dengan acara khataman ini bisa memacu semangat kalian untuk lebih memperdalam ilmu agama. Hanya dengan ilmu agama, manusia akan mengetahui yang hak dan yang batil. Agama merupakan satu-satunya media penghantar manusia menuju kebaikan. Tiga puluh tahun ke depan, di tangan kalianlah nasib bangsa Indonesia ini akan ditentukan. Karenanya teruslah belajar dan berjuang dengan penuh semangat,” ungkap Jamun.
Dikatakan lebih lanjut bahwa, program baca Al Qur’an merupakan wajib bagi seluruh siswa. Saat kelas empat, para siswa harus minimal sudah hafal juz ‘amma. Sedangkan kelas lima dan enam, minimal sudah hafal satu juz. Sehingga setelah menyelesaikan studi di MI Ma’arif Tritih Kulon mereka minimal sudah hafal dua juz.
Untuk meralisasikan program tersebut, para siswa dididik lebih intens menggunakan metode, teknik maupun pendekatan yang disesuaikan dengan karakter tiap siswa. Teknik tersebut diaplikasikan mengingat kemampuan dan karakter siswa yang berbeda-beda. Maka akan sangat tidak bijaksana jika semus siswa dididik menggunakan teknik, metode maupun pendekatan yang sama.
Terkait dengan masa anak-anak merupakan masa emas untuk memasukkan nilai-nilai agama. Menurutnya para orang tua harus betul-betul memperhatikan pendidikan akhlaknya. Pendidikan agama dan keagamaan akan menjadi tameng atau filter yang kuat saat mereka menginjak dewasa. Pemahaman Al Qur’an sejak dini sangat penting untuk menciptakan generasi yang berakhlakul karimah. Melalui khotmil Qur’an diharapkan akan meninggalkan bekas yang mendalam dalam jiwa siswa. (On/bd)