Pati – Kepala Subbag TU Ahmad Syaiku mewakili Kepala Kantor Kemenag Kab. Pati menghadiri Perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 tingkat Kabupaten Pati, berlangsung di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (18/01). Acara ini dihadiri oleh umat Kristen dan Katolik se Kabupaten Pati bersama Forkopinda, pendeta, pengurus gereja, dan Gusdurian Pati.
Kepala Subbag TU mewakili Kepala Kankemenag Kab. Pati saat kami temui seusai acara memberikan ucapan selamat Natal kepada seluruh umat kristiani dan katolik yang ada di Kabupaten Pati.
“Kami selaku Kepala Kankemenag Kab. Pati mengucapkan selamat Natal dan tahun baru. Ini bukan yang pertama kali, tetapi baru kali ini pihak panitia mengundang bupati dan gubernur. Meski gubernur tidak bisa datang namun yang hadir cukup banyak hingga berjumlah ribuan,” tutur Syaiku.
Dalam kesempatan itu, Syaiku menegaskan tujuan diselenggarakannya perayaan Natal bersama tingkat Kabupaten. “Acara ini bermaksud untuk mempersatukan umat, kita perlu bersyukur tidak adanya isu teror yang membuat masyarakat was-was kaitannya perayaan natal dan tahun baru,” tambahnya.
Menurut Syaiku, perayaan di Pendopo sebagai bentuk dari toleransi, dengan saling memahami diharapkan tidak terjadi keretakan antar umat beragama. Sebab masyarakat memiliki kepercayaan masing-masing karena hal ini sangatlah sensitif. Ia berharap dengan acara seperti ini semakin tahun rasa toleransi semakin kuat, tegasnya.
“Dengan menyatukan umat memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberkati dalam perayaan hari besar diharapkan membawa berkah. Kalau kita mengambil hikmah dari tema yang ditampilkan maka kita harus bisa berdialog dengan sesama masyarakat untuk bisa memberi kesepahaman bahwa ini adalah bagian untuk memberikan contoh agar dalam memperingati hari besar umat beragama harus dimaknai hikmahnya bukan hanya hura-hura tetapi memaknai dengan hikmah yang baik,” jelas Syaiku.
Momentum ini juga digunakan Kepala Subbag TU Kankemenag Kab. Pati untuk kembali mawas diri menjelang pemilihan umum. “Mari kita bersama mewujudkan kerukunan umat beragama dimasing-masing wilayah, lebih-lebih jelang pesta demokrasi yang memiliki sensitifitas tinggi. Pesta demokrasi ini diharapkan tidak menjadikan perpecahan, kalaupun ada perbedaan pilihan jangan sampai menjadi konflik yang akan menjadi permasalahan dan tidak harmonis. Apapun pilihannya diharapkan bisa harmonis dan bersinergi,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Pati, Haryanto, saat kami temui di tempat yang sama menegaskan tujuan Pemkab Pati untuk membawa daerah menjadi lebih maju. “Mudah mudahan dengan acara yang diwakili dari perwakilan gubernur Jawa Tengah, menjadi perhatian bersama. Kami selalu mendukung program prioritas masyarakat. Mudah mudahan di tahun mendatang, bisa memperbaiki program yang ada,” harapnya.
Selamet Imam Ihwandi Kepala Bagian Kesra Provinsi Jawa Tengah yang hadir untuk mewakili Gubernur Jateng, berharap perayaan Natal ini menjadi momentum untuk mengamalkan cinta kasih. “Ditahun politik ini kita harus hati hati, terlebih kaitannya isu agama yang merupakan hal sensitif. Jangan sampai daerah jadi porak poranda karena kepentingan segelintir orang dengan egoisme sesaat,” pintanya.
“Terus bekerja keras, saling menghargai dan menghormati. Dengan kerukunan umat kita bisa menjadi bangsa yang solid dan diberkahi Tuhan,” pungkasnya. (Am/bd)