Semarang (Humas) – Kakanwil Kemenag Prov. Jateng mengajak para peserta Sekolah Kepemimpinan Buddhis menjadi salah satu komponen perekat kebhinekaan, pemersatu bangsa serta jangan mudah di provokasi.
Para peserta diharapkan mampu berkontribusi bersama-sama menggerakan kerukunan umat beragama hingga ke akar-akarnya.
“Ada yang namanya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dibawah naungan Kemenag yang saat ini sedang merambah ke akar -akarnya. Kini FKUB hadir tidak hanya di provinsi saja tetapi sebagian sudah ada di tingkat desa yang disebut dengan Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB) agar kerukunan umat beragama ini dapat dibincangkan secara partisipan, aktif, swakarsa oleh masyarakat. Saya harap semuanya dapat berkontribusi dalam menjaga kerukunan umat beragama, jangan sampai negara ini terpecah belah,” tutur Musta’in saat menjadi narasumber pada Sekolah Kepemimpinan Buddhis pada Sabtu (22/10).
Ia juga berpesan untuk selalu menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai pada setiap perbedaan serta menumbuhkan rasa saling peduli kepada sesama agar terjalin hubungan yang dinamis.
Kali ini Sekolah Kepemimpinan Buddhis Angkatan IV yang diselenggarakan oleh Institut Nagarjuna di Balai Diklat Keagamaan Semarang diikuti oleh 55 peserta dengan mengusung tema besar yaitu Peran Pemimpin dalam Membangun dan Memperkuat Gerakan Moderasi Beragama. (d/rf)