Wonogiri – Selama bulan suci ramadan tahun 1439 H/ 2018 M Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri kembali menugaskan seluruh Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) untuk melakukan siaran siraman rohani ramadan di Radio Giri Swara RSPD (Radio Siaran Pemerintah Daerah) Kabupaten Wonogiri.
Menurut Kasi Bimas Islam Kankemenag Wonogiri, Hidayat Masykur ditemui di ruangan kerjanya, Kamis pagi (07/06) kegiatan tersebut bertujuan mendekatkan Kementerian Agama dengan masyarakat selain itu juga upaya untuk suksesnya dakwah Islam di kota gaplek.
Penyuluh Agama Islam menurut Hidayat, mempunyai fungsi yang sangat dominan dalam melaksanakan kegiatannya mempunyai fungsi informatif dan edukatif yaitu memposisikan sebagai da’i yang berkewajiban mendakwahkan Islam, menyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai ajaran agama.
Acara Siraman Rohani Ramadan tahun ini berdurasi 15-30 menit dilakukan selama sebulan yaitu 29 kali yang disiarkan menjelang Azan Maghrib selama bulan ramadan, dengan tema / materi yang sudah di susun secara urut dari seksi Bimas Islam Kankemenag Wonogiri.
“Penyuluh agama Islam menduduki tempat strategis sebagai garda depan dalam membangun umat rahmatan lil’alamin. Untuk itu semangat untuk tetap all out dalam melaksanakan tugas dan meningkatkan kualitas penyuluh harus selalu dilakukan mengingat penyuluh agama Islam merupakan corong terdepan sekaligus sebagai dinamisator, motivator dan stabilisator untuk agama Islam yang rahmatan lil’alamin,” jelas Hidayat.
Ramadan hendaknya dijadikan momentum pembentukan karakter spiritual menuju masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan dakwah Islam terutama siaran rohani lewat radio dan pada umat di wilayahnya. Adapun materi meliputi masalah fiqih puasa, keutamaan romadhan, nuzulul Qur’an, lailatul qodar, manajemen kemasjidan dan masalah zakat fitrah dan maal.
“Para penyuluh agama Islam kami harapkan dapat menggugah umat Islam agar senantiasa mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menyampaikan dakwah yang menyejukkan umat,” harapnya.
Yang paling penting adalah menyampaikan Islam sebagai agama rohmatan lil ‘alamin dan pengetahuan tentang ibadah, dan hendaknya mampu memotivasi jemaah agar makin khusyuk dalam menunaikan ibadah puasa dan ibadah qiyamul lail seperti shalat tarawih, tadarus atau membaca Al Qur’an. Selain itu para penyuluh agama Islam hendaknya memberikan pencerahan kepada umat soal perbedaan atau khilafiyah dalam beribadah sehingga tidak menimbulkan kebingungan di tengah-tengah umat. (Mursyid_Heri/Wul)