081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Seni Karawitan Waskito Laras Oleh Siswa-Siswi MI Meriahkan AKSIOMA MI Kabupaten Cilacap

Cilacap – Terdapat hal yang luar biasa dan baru terjadi selama Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) madrasah ibtidaiyah (MI) yang digelar di tingkat Kabupaten Cilacap. Yakni, para kontingen, tamu kehormatan dan  undangan serta masyarakat sekitar disambut dengan iringan nada gamelan oleh grup seni karawitan Waskito Laras. Grup seni karawitan tersebut berasal dari MI Al Muta’alim Desa Slarang Kecamatan Kesugihan.

Kepala MI Al Muta’alim, Hamim mengatakan bahwa, sebagai peserta sekaligus tuan rumah, pihaknya harus menyambut tamunya dengan baik. Salah satunya melalui sajian pentas seni karawitan yang ditampilkan oleh para siswanya. Sehingga para peserta akan terhibur dan menimbulkan semangat untuk berjuang menggapai prestasi.

“Dengan adanya grup seni karawitan di madrasah diharapkan masyarakat akan semakin tertarik dengan madrasah. Hal ini dibuktikan dengan dukungan secara penuh oleh para orang tua maupun wali siswa. Bahkan, saking senang dan bangganya karena anak-anak mereka mampu memainkan gamelan dan nyinden, para orang tua banyak dan sengaja datang untuk dapat menyaksikan anak-anak mereka tampil di panggung,”Ungkapnya.

Dikatakan lebih lanjut bahwa, sebagai madrasah yang masih baru, MI Al Muta’alim yang dipimpinnya perlu membuat terobosan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing madrasah dengan lembaga pendidikan lain sederajat yang sudah lama berdiri. Dengan melihat potensi kearifan lokal, pihaknya kemudian mengajak kerja sama dengan salah satu seniman jawa di dekat madrasah.

Dengan menggunakan kearifan, pendekatan yang dilakukan disambut baik oleh seorang dalang yang masih cukup muda, namanya Ki Dalang Faisal Malik Wicaksono. Tidak membutuhkan waktu lama, baru sekitar tiga bulan latihan, para siswa yang dilatih langsung oleh Ki Dalang, telah mampu memainkan gamelan dengan baik. Dan untuk dapat tampil pada ajang AKSIOMA tingkat Kabupaten Cilacap, para siswa hanya memerlukan waktu dua minggu, itu pun menurutnya tidak penuh latihannya.

Seni Budaya Sebagai Sarana Dakwah

Sebagai kepala madrasah dan sekaligus pengusaha muda yang cukup berhasil, pihaknya terkenal pandai membaca dan memanfaatkan peluang dan potensi yang ada. Menurutnya, madrasah sebagai lembaga pendidikan yang bercirikan agama, harus mampu mengemas pendidikan sesuai kearifan lokal. Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Wali Songo yang telah terbukti berhasil mengislamkan sebagian besar penduduk Indonesia, khususnya di Jawa menggunakan seni budaya.

Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin tidak akan pernah bertentangan dengan seni dan budaya manapun. Ketika datang, Islam sebagai agama yang baru, harus mampu menyesuaikan dengan seni budaya yang sudah ada sebelumnya. Setelah dikemas sedemikian rupa, seni karwitan menjadi memiliki nilai-nilai filosofi dan pendidikan karakter yang sangat tinggi.

Dengan memanfaatkan seni budaya lokal, madrasah diharapkan akan menjadi idola di hati masyarakat. Di era semakin canggih dan modern, bukan berarti sarana dakwah menggunakan seni gamelan sudah tidak sesuai. Hanya tinggal cara pengemasan dan pendekatan serta teknis penyampaian dan komposisi materi yang harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Sehingga tujuan seni karawitan sebagai sarana dakwah dapat tercapai, pungkasnya. (On/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Terkait

𝗦𝗲𝗻𝗮𝗺 𝗦𝗲𝗵𝗮𝘁, 𝗘𝘅𝗽𝗼 𝗨𝗠𝗞𝗠 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹, 𝗣𝗶𝗷𝗮𝘁 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗦𝗲𝗿𝘃𝗶𝗰𝗲 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗗𝗼𝗻𝗼𝗿 𝗗𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗗𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗹𝗮𝘆𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗿𝘁𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗣𝗿𝗼𝗱𝘂𝗸 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀 𝗠𝗲𝗿𝗶𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗴𝗶𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗥𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮 𝗠𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗶 𝗛𝗔𝗕 𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗸𝗲-𝟳𝟳

𝗣𝗷 𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗔𝗽𝗿𝗲𝘀𝗶𝗮𝘀𝗶 𝗞𝗮𝗻𝗸𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗦𝗮𝘁𝗸𝗲𝗿 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶𝗮𝗻 𝗟𝗮𝗽𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗴𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗻𝗱𝗮𝗵𝗮𝗿𝗮 𝗧𝗿𝗶𝘄𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗜𝗜𝗜 𝗧𝗮𝗵𝘂𝗻 𝟮𝟬𝟮𝟮

Skip to content