Purbalingga – Sebanyak 236 siswa kelas IX mengikuti simulasi UNBK selama 4 hari, di MTs Negeri 1 Purbalingga. Kegiatan yang dimulai Senin (28/1/2019) tersebut berakhir Kamis (31/1/2019). Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA. Sesuai dengan daftar calon peserta ujian yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jumlah peserta ujian dari MTsN 1 Purbalingga berjumlah 236 siswa, terdiri dari 112 laki-laki dan 124 perempuan.
Kepala MTsN 1 Purbalingga, Mundirin menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan bekal kepada para peserta.
“Tujuan simulasi ini untuk membekali para siswa secara teknis terkait pengerjaan soal-soal berbasis komputer. Sehingga pada saat pelaksanaan sesungguhnya para siswa sudah merasa terbiasa,” jelas Mundirin.
Menurutnya, di antara kendala yang terjadi pada Simulasi UNBK tersebut adalah sinkronisasi server yang terlalu lama, dan token mata pelajaran Bahasa Indonesia lambat keluar.
Mundirin menambahkan, selain simulasi UNBK, pihaknya juga telah menyelenggarakan Simulasi UAMBN–BK, pada 21-23 Januari lalu. Pada kegiatan tersebut diujikan 3 materi yaitu: Alquran, Hadits, Fikih dan SKI. Simulasi dibuat dalam 3 sesi, mulai pukul 08.00 sampai dengan 15.00 dengan fasilitas 86 unit komputer.
Senada dengan yang terjadi pada kegiatan Simulasi UNBK kendala yang dihadapi pada Simulasi UAMBN-BK tersebut adalah masalah teknis. Yaitu soal pada hari pertama tidak muncul, sedangkan pada hari ke-2 dan ke-3 tidak terjadi permasalahan yang berarti.
Selain kegiatan Simulasi Ujian dan kegiatan pengayaan yang diberikan kepada siswa kelas IX, pihak madrasah juga mengikutsertakan guru-guru pengampu mata pelajaran yang diujikan dalam kegiatan Bedah SKL dan Penulisan Soal-soal Ujian. Mundirin menjelaskan, hal tersebut dimaksudkan agar para guru mampu menyusun kisi-kisi yang sesuai dengan teknik penyusunan soal dan mampu membuat soal sesuai dengan kaidah yang benar.
Sedangkan pada hari Jumat lalu (25/1/2019), Sosialisasi Ujian dilakukan dengan mengundang segenap wali siswa. Kegiatan sosialisasi tersebut diawali dengan Istighosah dan doa bersama yang dipimpin K.H. Masyhudi Munir al Hafizh, dari Pondok Pesantren Al Mushafiyyah Kaliputat Karanganyar.(abas-sar/sua)