081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Siraman Rohani dan Santunan Keluarga Besar Satpend Kecamatan Pedurungan

Kota Semarang (Humas) – Rabu (19/3/2025), KKG PAI Kecamatan Pedurungan bekerjasama dengan KKKS dan UPZIS mengadakan kegiatan siraman rohani dan penyaluran ZIS yang diperuntukkan bagi peserta didik sekolah negeri dan swasta se-Kecamatan Pedurungan. Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Jiwa Takwa Mewujudkan Kesalehan Sosial” dan digelar di Masjid Nurut Tawwabin Tlogomulyo Semarang.

Kegiatan itu dihadiri Korsatpend, Pengawas PAI, Pengawas TK/SD, Kepala Sekolah Pos PAUD, PAUD, TK, dan SD N/S, Guru TK, Guru Kelas dan Tendik, Guru PJOK dan Guru PAI SD N/S di wilayah Kecamatan Pedurungan.

Museno selaku Ketua ZIS Kec.Pedurungan, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya kegiatan. “Terima kasih kepada Takmir Masjid Nurut Tawwabin yang telah berkenan mengijinkan kami untuk melaksanakan kegiatan siraman rohani, dan terima kasih pula kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk jalannya acara hari ini,” ucapnya.

“Zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang telah terkumpul akan diberikan kepada yang berhak menerima, sebagai bentuk santunan/apresiasi dari ZIS kepada peserta didik yang ada di sekitar kita,” imbuhnya.

Selanjutnya, Sholikin selaku perwakilan Takmir Masjid Nurut Tawwabin mengungkapkan, senang masjid yang dikelolanya menjadi tempat silaturahmi bagi Satpen Kec. Pedurungan. “Kami senang bisa ikut ambil bagian dalam kegiatan yang insya Allah penuh keberkahan dan kemanfaatan ini,” tuturnya.

Hadir pula Hartini selaku Korsatpend Kec. Pedurungan. Ia berpesan kepada semua peserta yang hadir agar selalu menjaga kesehatan. Selain itu, bagi peserta kegiatan yang akan mudik, Hartini mengimbau agar selalu berhati-hati dan waspada.

Memasuki acara inti, mauidhah hasanah disampaikan oleh Dr. H. Iman Fadhilah yang mengajak para guru untuk bersyukur, karena melalui profesinya guru memiliki kesempatan untuk berbuat banyak kebaikan. “Guru banyak mengajarkan kebaikan, dan kalau dihitung-hitung pahalanya paling banyak,” guraunya.

“Menjadi guru itu asal istikomah, insya Allah akan diberi kecukupan, karena tidak ada makhluk di dunia ini yang tidak dicukupi oleh Allah SWT.  Setiap yang bernyawa pasti dijamin rejekinya, cicak saja yang mangsanya nyamuk dan bersayap bisa menjadi makanannya, apalagi manusia yang diberi akal dan fikiran, tentu pandangannya lebih luas. Yang penting adalah yakin. Dan segala sesuatu yang diistikomahkan itu akan lebih baik dari 1000 karomah,” sambungnya.

Untuk itu, ia mengingatkan kepada seluruh yang hadir untuk senantiasa berbuat kebaikan kepada siapa pun tanpa pandang bulu. “Tirulah akhlak Nabi Muhammad SAW yang selalu berusaha memahami orang lain, tetapi tidak memaksa orang lain untuk memahaminya,” ungkapnya.

Kegiatan ditutup dengan pemberian bingkisan kepada 90 peserta didik kurang mampu.(Noname/Nba)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content