Cilacap – Sebanyak 273 siswa kelas XI MAN 1 Cilacap yang terdiri dari jurusan IPA, IPS, Bahasa dan Keagamaan mengadakan pameran fotografi dengan mengambil tajuk “Melukis Alam, Sejuta Makna”. Pameran berlangsung mulai hari Rabu-Jumat(30/01- 01/02) bertempat di kampus MAN 1 Cilacap, Jalan Raya Kalisabuk KM 15 Cilacap.
Foto yang ditampilkan bervariatif dari pemandangan alam seputar Cilacap, bidikan makro juga suasana kehidupan sehari-hari seperti pergi mengaji, urek-urek (memancing belut), binatang, bunga, kereta api, kehidupan sosial. Rahadian menampilkan bidikan kereta api malam di Stasiun Maos dengan menggunakan kecepatan rendah sehingga obyek yang ditampilkan cahaya merah kuning yang memanjang dan suasana stasiun yang sepi terlihat sangat dinamis. Ulfah dari kelas bahasa juga mengambil bidikan dengan cara yang tidak biasa, tentang pantai Kemiren Cilacap dalam suasana cahaya senja dan awan yang kuning keemasan dari sudut ombak laut, sehingga lebih menampilkan sisi daratan yang dominan namun tidak menghilangkan kesan ombak yang dinamis dan berkesan sangat dramatis suasananya.
Selain siswa, guru juga ikut mendukung pameran ini, antara lain guru Geografi dan Seni Budaya. Foto suasana gunung saat sun rise mampu dihadirkan sangat dramatis dan penuh keindahan oleh Ghani Prasetya. Sedang Agus Sukowo, guru Seni Budaya menampilkan foto dengan berbagai tema dari bidikan makro, pemandangan dan realita sosial seperti panjat pinang dan bidikan tentang seorang penari buncis ( menari sambil menggendong patung dengan diiringi musik tradisional Banyumas dan bila diperhatikan seolah-olah patungnya yang sedang menggendong orang), sedang beristirahat siang setelah pentas berkeliling dengan menyandarkan patung buncis setengah badan dan penarinya yang sedang tidur di bawah sepedanya.
Pameran dibuka langsung oleh Suratno selaku kepala madrasah yang sekaligus membuka pameran.
“Pameran foto bisa mengandung sejuta makna dan bisa membawa pesan moral. Seperti kisah seorang fotografer yang memotret burung camar yang mati kena tumpahan minyak karena perang Irak pada waktu itu. Foto ini diekspos untuk mengungkap sisi keburukan dari pemerintah Irak dan menjadi kenyaman dunia. Betapa luar biasanya foto mempengaruhi kondisi masyarakat. Dengan foto anda melakukan kreativitas, selamat berpameran semoga mampu berkreasi terus”, ujar Suratno dalam sambutannya.
Pameran dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya. Selain itu untuk mengembangkan bakat dan minat di kalangan peserta didik yang seringnya menggunakan gadget hanya untuk swafoto saja. Dengan pameran fotografi, siswa lebih punya arah positif dalam memanfaatkan teknologi.
Pembukaan pameran ditandai dengan bacaan basmallah dan pemotongan pita, dilanjutkan dengan menyaksikan kegiatan pameran dari masing-masing kelas. Ajang ini juga mendapat sambutan baik dari masyarakat sekitar Cilacap.(Agus eS/bd)