Semarang-Kurikulum Merdeka mulai disosialisasikan di madrasah. Kali ini giliran MTs Negeri 1 Kota Semarang yang mungkin pertama di kota Semarang (13/06/2022). Acara yang dibuka oleh pembawa acara Hj. Muta’alimah, diiringi Menyanyikan Lagi Indonesia Raya dengan dirigen Agus Trinoto, dan dilanjutkan doa kelancaran dan keberkahan acara yang dipimpin oleh H. Sofwan. Acara dimulai jam 08.00 sampai jam 12.20 WIB. Peserta yang terdiri dari guru dan pegawai MTs Negeri 1 Kota Semarang antusias mengikuti jalannya acara dari awal sampai akhir.
Sosialisasasi dan implementasi Kurikulum Merdeka pada madrasah di MTs Negeri 1 Kota Semarang menghadirkan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah (Kabid Penmad Kanwil Kemenag Prov. Jateng), yaitu H. Ahmad Saifullah. Selain itu juga menghadirkan Kepala Seksi Kurikulum Kesiswaan dan Evaluasi Kanwil Kemenag Prov. Jateng, yaitu H. Juair. Beliau berdua berkolaborasi memberikan penjelasan tentang maksud Kurikulum Merdeka yang menyangkut tentang standar kelulusan, standar isi, standar kurilulum, pembelajaran dan asismen, penguatan profil pelajar Pancasila, capaian pembelajaran, sosialisasi dan pendampingan implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah.
“Terima kasih kami sampaikan kepada bapak Kabid dan bapak Kasi yang telah bersedia memberikan ilmu dan pengalaman dalam acara sosialisasi dan implementasi Kurikulum Merdeka pada madrasah. Semoga guru dan pegawai yang telah mendapatkan ilmu dan pengarahan semakin meningkat kompetensi yang dimiliki sehingga mewujudkan anak didik yang cerdas, berprestasi, toleran, dan berakhlul karimah,” ujar Kasturi selaku Kepala Madrasah. Beliau juga melaporkan beberapa kegiatan kesiswaan berprestasi dalam kurun waktu 4 bulan terakhir seiring tugas yang diemban sebagai Kepala Madrasah mulai Maret 2022.
Kepala Bidang Penmad Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah dalam, H. Ahmad Saifullah, menuturkan “Kurikulum Merdeka dilaunching sejak bulan April tahun 2022. Dilaksananakan sepenuhnya pada thaun 2024. Didalamnya memuat proyek penguatan profil pada Pancasila. Jika pada madrasah berarti memuat proyek penguatan profil pada madrasah,” tutur beliau. “Pelaksanaan Kurikulum Merdeka juga perlu koordinasi dengan wali murid atau minimal dengan komite,” beliau menambahkan.
Pada sesi yang berbeda, H. Juair menyampaikan penjelasan tentang implementasi Kurikulum Merdeka bahwa “Pedoman implementasi Kurikulum Merdeka berdasarkan KMA No. 347 Tahun 2022. Kurukulum Merdeka lebih fleksibel karena esensial masing-masing madrasah berbeda (tidak musti sama). Kurikulum Merdeka merupakan pilihantidak kewajiban tetapi jangan menggunakan kurikulum biasa. Materi disederhanakan, orientasinya pada anak, pembelajaran berbasir proyek (yang dinilai prosesnya),” urai H. Juair selaku Kasi Kurikulum Kesiswaan dan Evaluasi Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah.
Pada dasarnya Kurikulum Merdeka belum dapat diterapkan saat ini pada madrasah karena masih dalam taraf “penggodhokan” lebih matang lagi. Namun demikian warga madrasah siap-siap menyambut dan bahkan melaksanakannya agar proses pembelajaran di madrasah lebih berwarna. “Dilaunchingnya Kurikulum Merdeka pada madrasah akan menambah ruang gerak yang lebih leluasa terutama bagi guru dalam mengeksplor kompetensinya untuk ditanamkan pada peserta didiknya dalam memahami ilmu (materi) yang diajarkannya.” Demikan dikatakan oleh H. Marjoko, Waka Kurikulum MTs Negeri 1 Kota Semarang. “Pelaksanaan Kurikulum Merdeka otomatis akan dengan administrasi yang berbeda meskipun masih ada beberapa kesamaan. Ya, kita tunggu saja. Semua ini demi kualitas Pendidikan di Indonesia lebih khusus untuk Pendidikan di madrasah,” imbuhnya menutup wawancara. Pada akhirnya acara berjalan lancar, disimpulkan oleh Pembawa Acara, dan ditutup dengan bacaan hamdalah bersama. Hadirin memberikan applause meriah tanda menyambut hangat akan diberlakukannya Kurikulum Merdeka pada Madrasah. Hidup madrasah. Lebih baik madrasah. Madrasah lebih baik. Madrasah mandiri dan berprestasi. (Humas Emtessa/rf)