081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Stunting Di Banyumas Harus Bisa Diturunkan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas H. Aziz Muslim, S.Ag, M.Pd.I didampingi Kasi Bimas Islam H. Afifuddin Idrus, M.Pd.I, membuka kegiatan sosialisasi percepatan penurunan angka stunting yang diadakan oleh Seksi Bimas Islam bertempat di Oemah Daun Purwokerto. Kamis (16/03)

Kegiatan digelar selama 2 hari dari tanggal 16 – 17 Maret, dengan peserta dari penyulih lintas iman , yakni  penyuluh Agama Islam PNS , Penyuluh Agama Islam Non PNS, dan Penyuluh Agama Non Islam. Hadir sebagai narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sugiarso, dan Amiyati, S. Sos dari DPPKBP3A Kabupaten Banyumas.  Sedangkan pelaksanaan dihari kedua peserta dari TP PKK Kelurahan Purwokerto Timur, MWC NU, PC Muhammadiah, PC Aisyiyah, PAC Muslimat.

Kasi Bimas Islam dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi penurunan stunting ini bagi penyuluh lintas iman sangat penting, karena mereka sebagai garda terdepan di kantor Kemenag Banyumas harus bisa ikut andil.

“  Karena stunting itu bisa mengena semua agama , tidak hanya untuk satu agama saja. Sehingga keterlibatan penyuluh lintas iman sangat penting. Total Penyuluh yang ikut aalah  36 orang , terdiri dari penyuluh agama Budha 3 orang, penyuluh agama Hindu 1 orang, penyuluh agama Konghucu 1 orang , kepercayaan 1 orang. Penyuluh agama islam fungsional 12 orang, penyuluh agama islam non PNS 12 orang, penyuluh agama Katolik 3 orang, dan penyuluh agama Kristen 3 orang,” jelasnya.

Dalam sambutannya H. Azis Muslim  menyampaikan bahwa kementerian agama tidak hanya mengurus masalah agama saja. Tetapi juga berperan dalam pencegahan stunting.

“ Penyuluh agama selaku ujung tombak Kementerian Agama harus terus berperan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terhadap masalah keagamaan di lingkungannya tetapi juga berkewajiban menyampaikan program pemerintah kepada masyarakat, contohnya pencegahan stunting. Dalam penyuluhan juga harus menghimbau para orang tua harus memberikan ASI eksklusif selama 2 tahun terhadap anaknya. Agar gizi pada anak terjamin dan terhindar dari stunting”, jelasnya.

Ditempat yang sama , Wawang penyuluh Agama Budha  sangat mengapresiasi dan mendukung dengan adanya kegiatan sosialisasi tersebut.

“ Kami sebagai penyuluh yang berada di garis depan sangat membutuhkan informasi dan ilmu seperti ini. Kegiatan ini baru pertama kali diadakan oleh kantor Kemenag Banyumas, mudah mudahan informasi yang didapat dari sini bisa kami tularkan kepada masyarakat,” tuturnya. (yud/rf)

Skip to content