Takdir Penyuluh Bagai Kentongan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara  – Untuk meningkatkan kualitas kinerja PAINO (Penyuluh Agama Islam Non PNS)  KUA Kecamatan Purwareja Klampok mengadakan Rakor atau rapat kordinasi yang dilaksanakan secara rutin setiap bulannya. 

Rakor yang berlangsung di Ruang penyuluh KUA kec. Purwareja Klampok itu dilaksanakan Rabu,(24/3), pukul 13.00-16:00 WIB sesuai protokol kesehatan. Acara yang dihadiri 15 orang tersebut dipimpin pembawa acara Kuswati, dilanjutkan kultum oleh Hasyim Asy'ari. 

Imam Sirojjudin selaku kepala KUA Kecamatan Purwareja Klampok menjelaskan bahwa biaya menikah di KUA gratis. Jika pelaksanaan menikah di luar KUA dikenakan biaya sebesar Rp. 600.000 yang masuk ke kas Negara dengan cara dibayarkan langsung melalui Bank yang ditentukan. Hal tersebut tercantum pada peraturan pemerintah No. 48 tahun 2014.

“Takdir penyuluh seperti kentongan, nek ditakoni kudu moni atau di tanya oleh masyarakat harus bisa menjawab” ujar Hendriyanto selaku Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) kecamatan Purwareja Klampok.

Kepada semua penyuluh untuk selalu melaksanakan kewajibannya dalam memberikan dakwah dan penyuluhan kepada masyarakat, imbuhnya.

Hendriyanto mengemukakan hal tersebut agar kinerja para penyuluh lebih semangat dan meningkatkan lagi kualitas penyuluhnnya untuk masyarakat.  Juga memaparkan larangan bagi para PAINO terkait masih mewabahnya virus covid-19 saat ini. 

“Larangan tersebut antara lain PAINO dilarang mengadakan pertemuan., PAINO dilarang menghadiri perkumpulan yang berpotensi melakukan gerakan sosialisasi,” tandasnya.

PAIF juga menyampaikan revisi UU NO.  1 tahun 1974 yang direvisi UU NO. 16 tahun 2019 tentang usia pernikahan yang dulunya 16 tahun /19 tahun menjadi 19 Tahun. 

Kakanmenag Banjarnegara telah mengintruksikan bahwa penyuluh harus punya binaan, setiap satu bulan sekali ditugaskan untuk membuat artikel/opini/berita, profil kecamatan seperti IPW: data ormas, MT, masjid, mushola lengkap dengan Nomor telephon, penyuluh di tuntut lebih bisa familiar, satu bulan sekali penyuluh membuat konten kreatif.

“Sehingga penyuluh bisa lebih dikenal masyarakat dan memberikan kontribusi kepada masyarakat dan juga ke pemerintah,” ungkap Hendriyanto.

Tak lupa dalam rapat tersebut juga menghimbau agar mensukseskan kebijakan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumanan, Mengurangi Mobilitas) untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19, (Hd/mnh/rf)