Tancap Gas! Tim MYRES MTs N 1 Banjarnegara Anjangsana ke Kantor Kemenag

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Selasa, (27/9/22) dalam rangka menyempurnakan hasil penelitian, TIM Madrasah Young Researchers Super Camp (MYRES) MTs N 1 Banjarnegara, berhasil mewawancarai pihak Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara.

Seperti diketahui, MYRES 2022 yang diselenggarakan oleh Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia telah menyelesaikan seleksi tahap ketiga, yakni presentasi proposal penelitian.

Dari hasil tahapan seleksi, MTs N 1 Banjarnegara menjadi satu-satunya tim dari tingkat MTs di Banjarnegara yang lolos seleksi ke tahap Final. Proposal yang berjudul  “Moderasi Beragama di Desa Merden Banjarnegara Jawa Tengah” berhasil membawa tim MYRES MTs N 1 Banjarnegara melaju pada tahap selanjutnya.

Adapun Tim MYRES MTs N 1 Banjarnegara terdiri dari Dayeera Afaurell Jasmine (8A) dan juga Renata Aristawati (8A). Sesampainya di lokasi, dua dara tentu disambut baik oleh pihak Kemenag. Sejumlah pertanyaan yang sudah disediakan oleh Renata, dan Aurel tentu dijawab tuntas oleh KASI Penma, Karyono.

“Semoga Tim MYRES MTs N 1 Banjarnegara lolos seleksi final dan masuk ke 6 besar. Dan semoga, dalam penelitiannya, Aurel dan Renata mampu mengimplementasikan penelitiannya ke dalam kehidupannya.” harap Karyono

Berdasarkan latar belakang penelitiannya, Renata meneliti kegiatan moderasi beragama khususnya di Desa Merden, selaras dengan program Kemenag yang juga memelopori kegiatan Moderasi, justru pihaknya sangat mendukung dan berharap bahwa MTs N 1 Banjarnegara lolos ke tahap berikutnya.

Sementara di sisi lain, Aurel mengatakan, selama penelitian berlangsung, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi serta kajian pustaka melalui jurnal ilmiah, buku, serta internet.

Tidak hanya itu, Musfiati Muniroh sebagai pembimbing MYRES MTs N 1 Banjarnegara menjelaskan, penelitian yang sedang dilakukan memang berdasarkan permasalahan yang ada di sekitarnya, sehingga inovasi ini bisa benar-benar diterapkan di kemudian hari.

“Penelitian ini berdasarkan permasalahan yang ada di sekitar kami. Jadi memang masalah yang kami teliti benar-benar ada.” Terang Musfi.

Mengacu pada penelitiannya yang mengarah pada Moderasi Beragama, Musfiatul Muniroh menilai bahwa kodrat manusia adalah mampu memahami semua esensi kebenaran Pengetahuan Tuhan yang luas dan dalam. (ran/ak/rf)