Tekan Imbas Bencana, BAZNAS Cilacap Sosialisasikan Program KATANA

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Cilacap, sosialisasikan Kampung Tanggap Bencana (KATANA) di Kampung Kebonsayur Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan. Kampung Tanggap BAZNAS merupakan program nasional sebagai bentuk inisiasi ketangguhan yang utuh bagi masyarakat dengan sinergitas program BAZNAS. BAZNAS Kabupaten Cilacap sebagai ditunjuk oleh BAZNAS Pusat sebagai perwakilan di Jawa Tengah.  

Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Cilacap, Munawir mengatakan bahwa, berdasarkan data parcipatory rural appraisal atau PRA, banjir gelombang pasang terhitung sering terjadi dikarenakan keadaan alam Kampung Kebonsayur yang berada sangat dekat dengan Samudera Hindia sehingga kampung ini berada pada wilayah rawan terkena banjir. Hasil pendampingan masyarakat melalui program Kampung Tanggap Bencana BAZNAS Kabupaten Cilacap, mendorong warga Kampung Kebonsayur memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana.

“Tetapi itu belum terstruktur secara baik dan terdapat potensi livelihood atau penghidupan, yang bila diberikan sistem kesiapsiagaan di dalamnya diharapkan dapat membangun sustainable atau kebersinambungan, baik saat tidak terjadi bencana maupun saat terjadi bencana, sampai pada keadaan pascabencana,” ujarnya.

Diterangkan pula, kesiapsiagaan dibentuk pada dua sisi sesuai dengan definisi bencana itu sendiri, yakni kesiapsiagaan terhadap kehidupan dan penghidupan.

“Pembentukan kesiapsiagaan terhadap kehidupan masyarakat antara lain seperti pengenalan tentang materi pengurangan risiko bencana, analisa partisipatif risiko bencana, penentuan bencana prioritas, penyusunan sistem peringatan dini dan rencana aksi sampai pada uji coba rencana aksi atau simulasi,” katanya.

Di samping itu, imbuhnya, inisiasi terhadap ketangguhan penghidupan yakni menemukan potensi aset tradisional dengan memberikan alat usaha dan sistem simpanan dalam bentuk hasil panen yang dapat dimanfaatkan saat kondisi paceklik, kelangkaan ikan atau kondisi darurat bencana sebagai stimulan pengembangan penghidupan bagi warga terpapar ancaman bencana, pungkasnya.(On/bd)