Ungaran – Sebanyak 4.178 guru Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Alqur’an (TPQ) dan pengajar Pondok Pesantren se-Kabupaten Semarang, secara simbolis menerima bantuan insentif dari Pemprov. Jateng di Pondok Pesantren Al Falah Sidomukti Salatiga, Jum’at (5/4) siang.
Bantuan diserahkan langsung oleh wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, dalam bentuk rekening tabungan Bank Jateng Syari’ah.
Kakankemenag Kab.Semarang, Muhdi, saat dimintai keterangan terkait kegiatan tersebut menyampaikan bahwa dana hibah yang diberikan merupakan wujud perhatian dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada para pengajar keagamaan atas dedikasinya dalam mendidik generasi penerus bangsa menjadi insan yang cerdas dan membanggakan.
“Selama ini, ustadz – ustadzah TPQ, Madin dan juga Pondok Pesantren keberadaannya hanya di pinggir terus dan susah terus. Maka, dengan bantuan insentif ini, setidaknya dapat meringankan beban para ustadz – ustadzah dalam andilnya mendidik generasi penerus bangsa ini,” terang Muhdi.
Selanjutnya, Muhdi juga menginformasikan bahwa pencairan insentif sudah bisa dilakukan mulai Sabtu (6/4) di kantor Bank Jateng Syari’ah. Namun untuk memudahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak bank, agar pencairannya dilakukan per Kecamatan.
“Ini untuk memudahkan saja, sebab Bank Jateng Syari’ah kantornya berada di jalan Pemuda Semarang. Maka akan kami koordinasikan lebih lanjut agar teknis pencairan lebih cepat dan lebih efektif,” jelasnya.
Sebelumnya, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang melalui Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, telah melakukan pendataan ustadz-ustadzah calon penerima insentif dana hibah Pemprov 2019.
Mereka yang diajukan oleh FKDT, Badko TPQ serta Pokja Kesetaraan Pondok Pesantren, diharuskan mengumpulkan FC. KTP, FC. KK, FC. Ijazah terakhir dan surat keterangan mengajar untuk kemudian dibuatkan rekening tabungan.
“Tentu jumlah yang ada ini masih akan bertambah untuk kedepannya. Sebab dari data yang dihimpun, ternyata masih banyak ustadz – ustadzah yang belum terdata untuk pemberian insentifnya,” ungkapnya.
Muhdi menambahkan, saat ini peran Madin, TPQ, dan juga Pondok Pesantren sangatlah penting bagi pemerintah, utamanya dalam menjaga keutuhan NKRI di tengah panasnya suhu politik Tanah Air. Untuk itu, pihaknya memastikan bahwa keberadaan lembaga-lembaga keagamaan yang bernaung di bawah Kementerian Agama, akan terus dibina dan dilestarikan.
“Tentu mencetak generasi islami yang membanggakan mustahil tanpa adanya bantuan dari lembaga pendidikan keagamaan. Untuk itu, sudah saatnya para ustadz-ustadzah juga harus membekali diri dengan pengetahuan yang mumpuni di bidangnya dalam memberikan pengajaran Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin,” pungkasnya.(shl/sua).