Semarang – Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Jawa tengah melaui Departemen Literasi Pokjaluh Jateng, mengadakan Webinar dengan tema ”Penyuluh Agama Menulis, Siapa Takut?”.
Acara yang berlangsung secara daring melalui zoom meeting dan link Youtube ini di hadiri oleh Penyuluh Agama Fungsional dan non PNS se Jawa Tengah dan beberapa penyuluh diluar Jawa Tengah.
Mengawali pembukaan webinar Penyuluh Agama Menulis. H. Mahsun selaku Ketua Pokjaluh Jateng dalam sambutanya mengatakan bahwa penting untuk menyadari bahwa ruh dari literasi adalah untuk selalu menjadi manusia pembelajar. “Penyuluh harus mempunyai literasi yang cukup kuat untuk mengkounter narasi-narasi yang kontraproduktif,” ucap Mahsun.
Wibinar Penyuluh Agama Menulis ini mendaulat Dra. Rr. Ayu Dewi Widowati yang merupakan Guru MTsN 1 Yogyakarta sekaligus Penggerak Literasi Nasional Kemenag RI. sebagai narasumber dan Azizah Herawati selaku Ketua departemen Literasi Pokjaluh Jateng.
Dalam menyampaikan materi, perempuan yang akrap di sapa Ayu ini membahsa mengapa kita perlu menulis? “Menulis adalah membingkai kenangan, menulis mengukir sejarah, menulis adalah keabadian, menulis itu mudah. Yang penting tekat (70%) dan nekat (30%). Jika ingin mengenal dunia maka membacalah, dan apabila ingin dikenal dunia maka menulislah. Beliau juga menyampaikan ada 2 (dua) tipe manusia menulis Pertama. Mau tapi tidak mampu, kedua, mampu tapi tidak mau,” papar Ayu.
Pada kesempatan yang sama Kabid Penaiszawa, Afif Mundzir dalam sambutanya mengatakan bahwa budaya menulis itu bukan suatu yang mudah, bahkan bagi sebagian teman penyuluh guru dan lainya merupakan momok yang luar biasa, maka budaya menulis harus kita biasakan. “Mari kita mulai menulis, apa yang kita fikirkan dan apa yang akan kita sampaikan,” ucap Afief. Kabid Penaiszawa juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Narasumber serta pengurus pokjaluh jateng yg telah menyelenggarakan kegiatan webinar yang di motori oleh Departemen Literasi Pokjaluh Jateng ini.(Dept. Literasi_Sua/Rf)