Tinjau Dampak Longsor, Kakanwil Kemenag Jateng Serahkan Bantuan untuk MIS Winduaji Paninggaran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan (Humas) — Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad meninjau lokasi Madrasah terdampak longsong di Kecamatan Paninggaran, Selasa (20/02/2024).

Melihat kondisi beberapa ruang belajar mengajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Winduaji Kecamatan Paninggaran yang terdampak longsor begitu memprihatinkan, Kakanwil dengan didampingi Kepala Kantor Kemenag Kab. Pekalongan menyerahkan bantuan yang diterima langsung oleh Kepala MI Salafiyah Winduaji, Jafar Hamzah.

“Bantuan tersebut agar digunakan untuk perbaikan bangunan dan lain lain supaya pembelajaran bisa berjalan normal kembali. Karena letak lokasi bangunan madrasah dipinggir tebing yang rawan longsor maka harus dicarikan solusi untuk kedepannya,”ujar Musta’in.

Kakanwil juga memberikan motivasi agar para pendidik tetap semangat dalam mengabdi di dunia pendidikan sehingga anak-anak didik juga optimis bisa mengatasi segala persoalan yang ada.

“Jangan terlalu larut dalam kesedihan, ayo tetap tegar dan semangat, jangan mudah percaya dengan janji oknum yang tidak bertanggung jawab di media sosial baik WA dan lain-lain yang mengatasnamakan instansi atau pejabat dengan iming-iming memberikan bantuan dengan syarat transfer uang. Hoax dan pasti bohong kalau ada yang mengatakan Kakanwil menyuruh transfer dengan nilai uang tertentu untuk mendapatkan bantuan,” pesannya.

Hadir ikut mendampingi Kakanwil, Kepala Kantor Kemenag Kab. Pekalongan, Imam Tobroni, Kasubag TU, Gunawan, Kasi Pendidikan Madrasah, Mokh. Irkham dan sejumlah pejabat eselon IV lainya

Sebagaimana diketahui MI Salafiyah Winduaji Paninggaran pada Minggu 4 Februari lalu terdampak bencana longsor akibat hujan deras yang melanda paninggaran dan sekitarnya sehingga tebing setinggi 15 meter didekat bangunan sekolah longsor dan menghantam bangunan madrasah. Tak hanya merusak bangunan sekolah, longsor juga mengakibatkan buku pelajaran dan meja kursi di madrasah ini rusak dan tidak bisa digunakan. (Ahsin/MTb/bel)