081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Tujuh MTs di Kabupaten Cilacap Siap Ikuti UNBK

Cilacap – Sebanyak tujuh MTs di Kabupaten Cilacap, telah menyatakan siap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Terdiri atas lima MTs negeri dan dua MTs swasta, yakni MTs Pesantren Pembangunan Majenang dan MTs Al Fatah Maos.

Hal tersebut seiring perubahan mendasar peny­elenggaraan UN Tahun Pelajaran 2015/2016 dibandingkan Tahun Pelajaran 2014/2015.Pertama, Permendikbud hanya mengatur dan menetap­kan kebijakan mendasar tentang penilaian hasil belajar dan ber­laku multi tahun. Kedua, kisi-kisi UN Tahun Pelajaran 2015/2016 disu­sun berdasarkan kriteria kom­petensi lulusan, standar isi, dan kurikulum yang berlaku pada lingkup materi yang sama; dan ketiga, perluasan jangkauan pelak­sanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Penyelenggaraan UNBK perta­ma kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah terse­but cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk me­ningkatkan literasi siswa terha­dap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015 dilak­sanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 555 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/ MTs, 135 SMA/MA, dan 378 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Mughni Labib mengapresiasi madrasah yang sudah siap melaksanakan UNBK. Menurutnya, UNBK selain prosesnya lebih mudah dan cepat, tingkat kecurangannya pun sangat minmin. Oleh karenanya, UNBK dipandang lebih memiliki kredibilitas dari pada ujian tulis.

“Memang untuk berubah dibutuhkan waktu, kemauan keras dan juga pendanaan. Saya barharap tahun depan semua MTs bisa ikut UNBK. Jika sekarang baru tujuh, semoga bisa dijadikan contoh oleh yang lain, terutama yang swasta. Bagaimana cara mengatasinya, terutama terkait pengadaan sarana dan prasaranya yang terbilang tidak murah. Kalau yang negeri memang sudah seharusnya bisa. Sarana dan prasarananya juga sudah mendukung. Alhamdulilah dari lima MTs negeri seluruhnya menyatakan siap untuk mengikuti UNBK tahun ini. Sedangkan untuk MTs swasta baru dua yang menyatakan kesiapannya,”ungkapnya.

Kakankemenag menghimbau agar cerdas mengelola sumber dana. Menurutnya, madrasah swasta tidak bisa bergantung lebih banyak kepada pemerintah. Hal ini dikarenakan  DIPA Kementerian Agama sangat terbatas. Karenanya, pengelola madrasah swasta supaya bisa mencari donatur tetap atau menjalankan usaha kreatif lainnya. Dengan begitu, madrasah akan mempunyai sumber pendanaan sebagai modal memajukan pendidikan madrasahnya.

Dikatakan lebih lanjut bahwa dengan mengikuti UNBK maka akan mendapat beberapa manfaat dibandingkan dengan Ujian nasional Berbasis Tulis (UNPBT). Yakni;  Lebih kecil kemungkinan terjadi keterlambatan soal, tertukarnya soal, dan ketidakjelasan hasil cetak soal. Tidak ada kerumitan pengumpulan LJUN. Gambar menjadi lebih jelas. Lebih mengakomodasi siswa dengan ketunaan, misalnya, untuk ‘low vision’ tulisan dan gambar bisa diperbesar. Hasil UN bisa diumumkan secara lebih cepat, sehingga siswa memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk masuk ke dunia kerja. UN memungkinkan untuk dilakukan beberapa kali dalam setahun, sehingga siswa lebih singkat menunggu UN berikutnya. Memudahkan dalam pengamanan dan penyediaan logistik. (on/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Terkait

𝗦𝗲𝗻𝗮𝗺 𝗦𝗲𝗵𝗮𝘁, 𝗘𝘅𝗽𝗼 𝗨𝗠𝗞𝗠 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹, 𝗣𝗶𝗷𝗮𝘁 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗦𝗲𝗿𝘃𝗶𝗰𝗲 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗗𝗼𝗻𝗼𝗿 𝗗𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗗𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗹𝗮𝘆𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗿𝘁𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗣𝗿𝗼𝗱𝘂𝗸 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀 𝗠𝗲𝗿𝗶𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗴𝗶𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗥𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮 𝗠𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗶 𝗛𝗔𝗕 𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗸𝗲-𝟳𝟳

𝗣𝗷 𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗔𝗽𝗿𝗲𝘀𝗶𝗮𝘀𝗶 𝗞𝗮𝗻𝗸𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗦𝗮𝘁𝗸𝗲𝗿 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶𝗮𝗻 𝗟𝗮𝗽𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗴𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗻𝗱𝗮𝗵𝗮𝗿𝗮 𝗧𝗿𝗶𝘄𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗜𝗜𝗜 𝗧𝗮𝗵𝘂𝗻 𝟮𝟬𝟮𝟮

Skip to content