Surakarta – Seperti biasa setiap tanggal 17 tiap bulannya Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta melaksanakan upacara bendera. Upacara kali ini diikuti oleh seluruh ASN di Jajaran Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta dan bertindak sebagai Pembina upacara Kasi Bimas Islam, Nasiruddin mewakili Kepala Kemenag Kota Surakarta, Rabu (17/10)
Pembina Upacara menyampaikan bahwa di bulan Oktober ini merupakan bulan yang istimewa,yang pertama tanggal 1 Oktober merupakan Hari Kesaktian Pancasila, yang kedua tanggal 2 Oktober hari batik, tanggal 5 Oktober hari Tentara Nasional Indonesia, tanggl 22 Oktober Hari Santri Nasional, dan yang terakhir yaitu tanggl 28 Oktober Hari Sumpah Pemuda, dimana anak muda sekarang banyak yang tidak tahu tidak hafal sumpah Pemuda.
“Banyak anak sekolah sekarang yang tidak di selipkan pelajaran mengenai hari-hari besar nasional dan semoga kedepannya di berlakuakn hafalan hari hari nasional serta ditanamkan jiwa nasionalisme sejak dini”, papar Nasiruddin.
Upacara bendera juga mengajak kita untuk berjiwa nasionalis. Berdiri dan menghormat kepada bendera sang saka merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Bila anda mampu berdisiplin, maka pada saat pengibaran bendera itu, hati anda akan bergetar sekaligus bangga karena sang merah putih berkibar dengan gagahnya.
“Di sanalah terlihat bahwa kita adalah bangsa yang telah merdeka dan berdaulat. Merdeka karena jasa para pahlawan kita yang gagah berani mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Upacara bendera merupakan salah satu upaya dalam menumbukan budi pekerti dan karakter bangsa kepada para pegawai Kementerian Agama Kota Surakarta terutama nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan”, jelas Nasiruddin.
Pengibaran bendera Merah Putih merupakan kegiatan inti dalam pelaksanaan upacara bendera. Kegiatan tersebut ditujukan untuk menumbuhkan karakter gotong royong dan kebersamaan, terlihat dari bagaimana posisi badan, ayunan tangan, serta hentakan kaki para petugas pengibar harus bergerak dalam harmoni.
“Upacara bendera juga mengajarkan pada kita untuk mengenang jasa para pahlawan, mendoakannya, dan menyanyikan lagu-lagu nasional yang membuat peserta upacara tahu sejarah bangsa Indonesia dan menanamkan jiwa patriotisme di kalangan anak muda”, pungkas Nasiruddin. (rma/bd)