081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Upacara Peringatan HAB ke-79 Kemenag Kab. Temanggung

Temanggung (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kab. Temanggung menggelar upacara bendera memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 bertempat di MAN Temanggung yang dihadiri Aparatur Sipil Negara (ASN), Jumat (03/01/2025).

Selaku Inspektur Upacara Kepala Kankemenag Kab. Temanggung, Fatchur Rochman  mengutip sambutan Menteri Agama RI bahwa Tujuh puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya 3 Januari 1946, Kementerian Agama secara resmi dibentuk dalam Kabinet Sjahrir II dengan Menteri Agama Pertama Rasjidi. 

Fatchur Rochman melanjutkan, momen itu setiap tahun diperingati sebagai Hari Amal Bakti (HAB). Penamaan “Hari Amal Bakti” merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian luar biasa para pendahulu kita dalam memaknai kehadiran Kementerian Agama.

Kemudian, Kapala Kemenag  menuturkan semangat memperingati Hari Amal Bakti tahun 2025 tak dapat dipisahkan dari komitmen seluruh jajaran Kementerian Agama dalam mendukung dan mengimplementasikan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, antara lain: memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia, hingga memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antar umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

“Dalam cita kebangsaan yang berideologikan Pancasila, keberadaan Kementerian Agama merupakan jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dengan negara,” tuturnya.

Indonesia bukanlah negara agama dan bukan pula negara sekuler ataupun negara yang membolehkan propaganda anti agama. Meski demikian, Negara memberi tempat terhormat bagi agama dan masyarakat Indonesia selama berabad-abad juga dikenal religius. 

Dalam beberapa dekade terakhir, muncul fenomena kesenjangan antara kehidupan umat dengan ajaran agama yang dianutnya. Setiap agama melarang korupsi, tapi praktik seperti itu masih saja terjadi. Semua agama melarang kekerasan, kebencian dan kesewenang-wenangan, namun berbagai anomali masih dijumpai diberbagai ruang kehidupan.

Kakankemenag menerangkan, Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-79 mengusung tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas.” 

“lni merupakan wujud nyata dari misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran yang mengamanatkan betapa Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis. Sebaliknya, Indonesia emas akan sulit diwujudkan sekiranya umat tidak rukun dan tidak harmoni,” terang Fatchur Rochman.

Selain itu, dijelaskan dunia saat ini sedang dihadapkan pada tantangan global berupa kerusakan alam yang berakibat pada perubahan iklim dan bencana ekologis serta melahirkan kemiskinan. Ancaman kekurangan bahan makanan di depan mata harus direspons secara serius, termasuk oleh para agamawan. Sebagai negara dengan masyarakat yang religius, suara pemimpin dan tokoh agama sangat dinantikan.

Kementerian Agama harus mampu menguatkan peran dalam kampanye penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, sejalan dengan Asta Cita Presiden. Suara agama sangat dibutuhkan dalam kampanye pencegahan kerusakan iklim.

Lebih lanjut, salah satu tugas terpenting Kementerian Agama, disamping bimbingan kehidupan beragama dan sarana peribadatan, ialah peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan.

“Pendidikan adalah tumpuan masa depan bangsa yang harus difasilitasi dengan sistem pendidikan berkualitas dan terjangkau,” lanjutnya.

Ditambahkan, proses pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia unggul dalam karakter, penguasaan sains, teknologi, literasi, dan memiliki kepedulian sosial. 

Sebelum menutup kutipan sambutan Menteri Agama, kakankemenag berharap Kementerian Agama terus berkomitmen pada proses reformasi birokrasi dan penguatan meritokrasi dalam tata kelola organisasi. lni juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan korupsi di Kementerian Agama. “Mari kita satukan langkah kaki, bulatkan niat dan satukan pikiran untuk terus berkhidmat demi agama, bangsa, dan negara dengan niat ibadah. Kita semua perlu berupaya menjadi sahabat spiritual umat sesuai kapasitas masing-masing,” tutupnya.(sr/Sua)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content