Tegal. Dalamrangka pembenahan dan perbaikan layanan publik, Kantor Kementerian Agama Kab Tegal kembangkan program baru berupa Jaring Aspirasi Layanan Umat Jumat (Jalu Jumat). Program ini didesain dalam bentuk dialog interaktif antara Kepala Kantor Kemenag Kab Tegal dengan masyarakat langsung dan dilaksakanakan setiap hari Jumat. Teknisnya Kepala Kankemenag Kab. Tegal beserta pejabat dan ASN Sholat Jumat bersama di masjid-masjid besar kecamatan se-Kab Tegal, lalu dilanjut dialog dengan jamaah/masyarakat.
Pelaksanaan perdana Jalu Jumat bertempat di Masjid Besar Al Ma’ruf Slawi pada hari Jumat (11/3/2022) dan dikuti oleh 102 Jamaah. Dalam pelaksanaan perdana program Jalu Kepala Kankemenag Kab Tegal –Akhmad Farkhan- menjelaskan bahwa sebagai kepala Kantor Kemenag yang baru ingin mendapat masukan dan menjaring seluas-luasnya aspirasi serta keluhan dari masyarakat terkait layanan Kemenag. Harapannya bisa diperoleh data/bahan yang akurat dan komprehensif guna perbaikan dan pengembangan layanan Kemenag.
Dalam dialog interaktif tersebut, sedikitnya muncul 5 pertanyaan/keluhan dari 3 jamaah. Pertama, keluhan siswa lulusan MTSN 1 Tegal dan penduduk asli Babakan Lebaksiu tapi tidak diterima di MAN 1 Tegal. Kedua, mahalnya biaya pendidikan madrasah negeri/banyaknya iuran. Ketiga, keluhan batalnya pencatatan pernikahan oleh KUA karena wali nikah terkena covid-19. Keempat, tidak diberlakukannya Perbup tentang persyaratan ijasah madrasah diniyah dalam penerimaan PPDB di MTSN. Kelima, keluhan biaya pernikahan yang beragam antar kecamatan.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kepala Kankemenag Kab Tegal menyampaikan terimakasih atas masukan dan keluhannya. Beliau langsung menginstruksikan kepada Kasi Pendidikan Madrasah, Kasih PD Pontren serta Kasi Bimas Islam untuk berkoordinasi dengan Kepala Madrasah Negeri serta Kepala KUA untuk menindaklanjuti keluhan tersebut dengan berpedoman regulasi yang ada.
“ Kami instruksikan kepada Kasi Pendidikan Madrasah, Kasi Bimas Islam, Kasi PD Pontren untuk segera berkoordinasi dengan madrasah-madrasah Negeri serta KUA untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat. Kami pastikan masukan akan kami tindaklanjuti, dan kami benahi”. Tegasnya.
Sementara itu, Kasubbag TU Kankemenag Kab Tegal – Kasori- mengakui bahwa sebagai program baru, pelaksanaan Jalu Jumat mungkin belum sempurna. Oleh karena itu akan terus dievaluasi dan dikembangkan, baik dari sisi teknis, substansi materi serta pesertanya.
“ Untuk tahap awal, program Jalu Jumat ini didesain dalam bentuk dialog interaktif tatap muka langsung. Kedepan mungkin bisa dikembangkan dalam bentuk lain seperti online/melalui aplikasi guna memudahkan dan menjaring aspirasi seluas-luasnya.’ Tambahnya
Kasori juga menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Jalu Jumat, terutama kepada KUA Kecamatan Slawi dan para Penyuluhnya yang secara teknis menyediakan segala hal yang mendukung realisasi program. (Najmudin/bd)